Jake memandang Leo tajam, mungkinkah akan terjadi pertengkaran sengit setelah ini? Di mana Jake dan Leo.yang saling beradu mata elang. Tangan mereka sudah terkepal tapi tidak ada satupun yang berani melangkah maju ke depan.
"Kenapa kau membawaku pergi dari sana?" tanya Jake pelan. Nada bicaranya terkesan kejam dan menakutkan, entah apa yang membuat Jake bisa semarah ini dengan Leo.
"Aku tidak suka melihat kau menolong keluarga mereka," jawab Leo tenang biarpun dalam hatinya tersimpan rasa emosi yang belum bisa dikeluarkan.
"Apa kau gila! Hanya karena bisnismu itu kau sampai mengabaikan kesehatan mental seseorang? Itu urusanmu bukan urusanku, pekerjaan kita berbeda dan kau tidak berhak ikut campur dengan pekerjaanku!" bentak Jake.
"Selagi kau tinggal bersamaku maka kau harus mengikuti peraturanku Jake!"
"Akut tidak mau! Peraturan konyol macam apa itu, kau manusia gila tidak bermoral! Di mana otakmu bo*oh! Aku hanya ingin menyembuhkan mentalnya dan itu tidak ada kaitannya dengan bisnis kotormu itu Leo!" hina Jake.
Leo seketika emosi, usaha yang dibangunnya bertahun-tahun lamanya kini di ejek oleh sepupunya sendiri. Pertengkaram itu tidak bisa dihindarkan, mereka saling beradu mulut dengan suara yang benar-benar keras.
"Berhenti mengatakan bisnisku kotor Jake! Kau tidak tahu apapun tentang semua pekerjaanku!"
"Kau juga tidak tahu menahu tentang pekerjaanku! Kau juga tidak berhak melarangku untuk melakukan apa yang seharusnya kulakukan sebagai psikiater Leo! Dia tertekan dan mentalnya sudah terganggu, kami para psikiater hanya bisa menunggunya di letakkan di Rumah sakit jiwa dan kami di sana akan menolongnya, lalu apa yang salah dengan sikapku tadi! Jelaskan di mana letak kesalahanku!" sentak Jake. Leo benar-benar tersulut emosi, kakinya melangkah kencang dan mendorong Jake ke meja tamu dan memegang bahunya.
"Kau seorang dokter spesialis jiwa tapi kenapa kau tidak bisa membaca situasi di sana tadi? Suaminya tidak menyukaimu dan dia menatapmu begitu tajam, aku tidak suka melihatnya Jake. Itu makanya aku membawamu pergi dari sana, apa kau yakin kau bisa menyelamatkannya di saat suaminya sendiri tidak menyukaimu?" ungkap Leo. Jake terdiam, matanya yang tadinya menandakan emosi perlahan memudar. Jake tidak tahu bahwa Jay menatapnya tajam dan dia tidak merasakan itu semua.
"Aku tidak peduli Leo, aku hanya merasa kasihan dengan wanita itu dan ingin menolongnya," tutur Jake. Nada bicaranya mulai melemah, apalagi saat mengingat kondisi Hae-seo yang benar-benar tertekan Jake ikut merasa terluka saat melihatnya.
"Tapi kau bukan pertolongan yang diharapkan oleh Jay Jake, berhentilah terlalu baik dengan seseorang yang sama sekali tidak menyukaimu. Dari awal kau datang saja dia tidak menyukaimu, apalagi ke depannya? Biarkan mereka mencari bantuan mereka sendiri, kalau pun mereka datang kepadamu maka kau harus pandai meletakkan dirimu di dalam keluarga itu. Ingat, ada satu tembok penghalang yang tidak menyukaimu!"
Setelah mengatakan ucapan panjang itu, Leo bangkit dan pergi dari sana. Ia meninggalkan Jake yang termenung di ruang tamu sendirian. Ucapan Leo benar-benar menbuat isi kepalanya begitu penuh dengan wanita tadi yang tak lain adalah istri Jay sendiri.
***
"Jake Shim, seorang warga korea yang tinggal di Australia dan menjadi psikiater di Rumah sakit jiwa ternama di sydney. Ia mempunyai seorang ayah sebagai dokter ahli bedah saraf, saudara laki-lakinya dokter spesialis tulang dan ibunya salah satu hakim di Australia yang terkenal akan keadilan dan keseriusannya terhadap menangani beberapa kasus, " jelas Sunghoon seraya meletakan beberapa map di depan Daejoon.
Daejoon terkesan mendengar penuturan Sunghoon mengenai keluarga Jake. Benar-benar keluarga yang sukses dan kaya raya. Masing-masing dari mereka memiliki gaji yang lumayan besar. Benar-benar keluarga terpandang dan pasti disegani oleh orang-orang yang ada di sekitar mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST A HOUSE! (END)
FanfictionSemuanya hancur, semuanya telah direnggut. Harga diri yang dijaga puluhan tahun lamanya sudah dirobek oleh pria yang tidak dikena. Masuk ke kehidupan Hae-seo sebagai suami, tapi sama sekali tidak menjalankn tugasnya dan kewajibannya sebagai suami. H...