Prolog

170K 9.2K 382
                                    

Di sebuah ruang rawat rumah sakit yang mewah terdapat seorang gadis kecil yang sedang tidur di brankar nya. Tak lama pintu terbuka, muncul lah wanita paruh baya bersama suami nya dan seorang remaja laki-laki.

Ketiga orang itu duduk di sofa yang tersedia.

"Zia, cuma tidur kan ma? " tanya remaja laki-laki itu. Angkasa Kafka Ashkara yang merupakan kakak lelaki gadis kecil itu.

"Iya lah. Gausah mikir macem-macem. " jawab wanita paruh baya yang merupakan ibu dari Angkasa dan gadis itu.

"Eunghh" lenguh gadis kecil itu mulai terbangun dari tidur nya.

Pria paruh baya dengan wajah tampan dan tubuh tegap disertai otot-otot itu mendekat ke brankar.

Ia tersenyum saat melihat putri kecil nya terbangun dari tidur nya. "Matanya jangan dikucek sayang, nanti perih. " larang nya.

Gadis kecil itu mengangguk pelan. Ia menatap sekitar. "Devia kemana pa? " tanya Kenzia.

Kenzia Anastasia. Putri dari Rajendra Ashkara yang menjabat sebagai seorang jenderal TNI angkatan udara dengan Maura Aprilia seorang desainer ternama.

"Devia kan masih sekolah. " jawab Rajendra duduk di kursi sebelah brankar putri nya.

"Zia mau minum. " ucap Kenzia.

Rajendra memberikan segelas air yang berada di atas nakas dan membantu mengubah posisi Kenzia menjadi duduk.

Rajendra meletakkan kembali gelas itu ke atas nakas setelah Kenzia selesai minum. Pria itu mengelus rambut hitam panjang milik putri nya.

"Kenzia, papa udah nemuin pendonor. Kamu bisa beraktivitas seperti biasa lagi setelah melakukan operasi. " ucap Rajendra.

Kenzia langsung menatap ayah nya dengan berbinar. "Seriously?! "

Rajendra tersenyum tipis dan mengangguk.

"Aaaa! Zia seneng banget. Itu artinya sehabis operasi Zia sembuh dong terus bisa sekolah lagi. " girang Kenzia.

Angkasa berdiri dari duduk nya dan mendekat ke brankar Kenzia.

"Pengen banget sekolah ya? " tanya nya.

Kenzia mengangguk semangat membalas pertanyaan abang nya itu.

"Zia bisa sekolah kok. Tapi janji sama mama kalo Zia harus sehat terus ya. " ucap Maura.

Kenzia mengangguk. Tak lama pintu ruang rawat Kenzia terbuka menampilkan gadis kecil seumuran Kenzia masuk dengan seragam putih biru nya dan tas yang tersampir di pundak.

"Yey! Devia, kamu bawa novel nya kan? " tanya Kenzia.

Gadis kecil yang merupakan sahabat Kenzia itu mengangguk. Devia duduk di brankar Kenzia dan membuka tas ungu nya mengeluarkan sebuah buku novel berwarna lilac.

"Ini, aku tadi udah baca di sekolah. Cerita nya seru tau. Coba kamu baca. " ucap Devia.

Kenzia mengangguk dan menerima novel yang diberikan Devia lalu membaca novel itu.

Rajendra, Maura dan Angkasa yang melihat Kenzia sangat fokus dengan novel itu tersenyum tipis.

"Devia, om nitip Zia sebentar ya. " ucap Rajendra.

Devia mengangguk. "Iya om, Zia aman kok sama Devia. "

Rajendra mengangguk. Ia keluar dari ruang rawat putri nya dengan Angkasa dan Maura menyusul di belakang nya.

.

"Gimana? " tanya Devia saat Kenzia sudah selesai membaca novel pemberian nya.

"Seru. Tapi kenapa ya banyak banget yang suka sama kak Zya? " tanya Kenzia pada Devia.

Antagonist's Little Wife ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang