17- Mall

26.6K 2.7K 35
                                    

Navaila sedang duduk di halaman depan rumah sambil memandangi jalan raya. Gerbang rumah nya terbuka lebar dikarenakan para orang suruhan Geo tengah mencuci mobil dan motor Geo di halaman depan.

"Ngapain? " tanya Geo yang baru saja datang.

Navaila mendongak. "Lagi duduk. "

"Kakak tau kok kamu lagi duduk. "

Navaila menatap Geo kesal. Pemuda itu duduk disamping nya.

"Kalo udah tau ngapain nanya! " ketus Navaila.

Geo terkekeh. Ia mencium pipi Navaila gemas.

"Emosian terus kamu ini. " ucap Geo.

Navaila mendengus kesal. "Biarin! "

"Sesuai kemauan kamu, acara ulang tahun kamu cuma makan malam antar keluarga doang. Jadi, nanti malem yang lain dateng ke sini. " ucap Geo.

Navaila mengangguk paham. Mata nya memandang mobil dan motor Geo yang masih dicuci.

"Kenapa nyuruh orang? Emang kak Geo ga bisa nyuci sendiri? " tanya Navaila.

Geo berdehem kikuk. "Bisa sih, tapi lagi males. Jadi, nyuruh orang aja. "

"Kakak mah orang nya malesan. " ejek Navaila.

"Enak aja, kakak tuh rajin tahu. " balas Geo.

"Rajin apa? " tanya Navaila.

Geo tak menjawab. Geo berdiri dan menarik lengan Navaila masuk ke dalam rumah.

"Kak Geo! " seru Navaila kesal.

"Hm? "

"Nava belum mau masuk! "

"Masuk Nava, udah waktu nya kamu makan siang. Ga boleh telat, paham kitten? "

Navaila mengangguk malas. Ia mengikuti langkah lebar Geo.

"Jangan cepet-cepet ih! "

Geo memelankan langkah nya. Ia menuntun Navaila ke meja makan dan mendudukkan gadis itu di kursi meja makan.

Geo duduk di samping Navaila. Via dan beberapa maid mulai menyajikan makanan dan susu untuk Navaila.

"Makasih kak Via. " ucap Navaila ketika Via menyajikan nasi serta lauk di piring nya.

Via mengangguk pelan. Setelah nya ia dan para maid lain nya kembali bekerja. Geo dan Navaila mulai memakan makanan nya masing-masing dengan tenang.

Tak lama kemudian Geo telah selesai terlebih dahulu. Ia menatap Navaila yang makan lumayan banyak. Pipi gadis itu sampai menggembung saking penuh nya makanan di dalam mulut nya.

"Pelan pelan makan nya, awas keselek. " peringat Geo.

Navaila manggut-manggut.

.

Navaila telah rapi dengan gaun hitam yang dibelikan Geo untuk nya. Gaun nya cukup longgar di bagian perut dan pinggang.

"Udah siap? " tanya Geo yang baru saja masuk ke dalam kamar dengan membawa segelas susu.

Navaila mengangguk dan mengambil susu yang dibawa Geo lalu meminum nya. Geo sendiri menatap perut Navaila intens. Perut buncit itu terlihat jelas.

"Kenapa? " tanya Navaila setelah menghabiskan segelas susu nya.

Geo menggeleng pelan. Pemuda itu menuntun Navaila turun ke meja makan. Keluarga nya serta keluarga gadis itu sudah berkumpul di meja makan.

Navaila meremas lengan Geo yang terbalut kemeja hitam. Geo mengelus punggung tangan Navaila menenangkan.

Antagonist's Little Wife ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang