30- Ayang

22.8K 2.3K 45
                                    

Disinilah Geo dan Zian berada, di depan pintu apartemen Rayn. Di tengah pintu yang terbuka, Leon dan Zidan menahan nya masuk.

Kedua pemuda yang merupakan sahabat Geo itu terus memberikan pertanyaan secara beruntun.

"Anak siapa Ge? " tanya Zidan.

"Anak lo masih di rahim Nava kan Ge? Belum brojol kan? Kalo pun udah masa udah sebesar ini. " heran Leon.

"Lo punya anak dari cewek lain ya Ge!? " tuding Zidan.

Geo menggeram kesal. "Lo berdua bisa minggir gak?! Gue kesini cuma mau ngambil laptop gue! "

"Oh.. Tidak semudah itu kawan. Jawab dulu bro. " balas Zidan.

"Dia.. Anak tetangga gue! " seru Geo menunjuk Zian yang bersembunyi di belakang nya.

Ia berdecak kesal melihat raut Zidan dan Leon yang tak percaya. Ia menyeret Zian ke tengah-tengah berhadapan dengan Zidan dan Leon.

"Jelasin cil, lo anak siapa. " titah Geo.

"Tapi om—

"Tuh kan Ge! Lo jahat banget sih, bapak ga punya otak. Nyuruh anak sendiri manggil om! Tega banget lo! " seru Zidan menyela ucapan Zian.

Geo mengusap rambut nya kasar. "Lo berdua kalo kumat, jangan sekarang, oke? Gue cuma mau ngambil laptop! "

"Iya om, om Geo kan cuma mau ngambil laptop. " timpal Zian.

"Lo anak siapa cil? Anak nya Geo kan? Dari sperma nya Geo kan cil? Yakan? Ngaku cil! " seru Leon.

Zian menunjukkan raut bingung nya. Ia menggaruk pipi nya yang sedikit tembem itu.

"Ngaku cil! Lo pasti dari benih nya Geo kan cil?" tanya Zidan.

"Benih? Maksudnya? " tanya Zian bingung.

"Itu loh, Geo cocok tan—

"Mulut lo Leon! " seru Rayn yang sudah berada di belakang Zidan dan Leon.

"Kebiasaan, kalo kumat lihat kondisi lah. Ada anak kecil ini. " sinis Geo.

"Maksudnya om tadi apa? " tanya Zian mendongak menatap Geo.

Geo menggeleng. "Gausah didengerin, mereka berdua orang gila. "

Zian manggut-manggut. Geo menggendong Zian dan mendorong Zidan dan Leon yang masih menghalangi pintu. Ia langsung masuk ke dalam apartemen Rayn.

"Laptop gue? " tanya Geo menatap Rayn.

"Di meja belajar kamar gue. " jawab Rayn.

Geo mengangguk. Ia menurunkan Zian tepat di sofa ruang tengah.

"Disini dulu, oke? Jangan mau deket-deket sama dua orang gila tadi ya? " Zian mengangguk menurut.

Rayn menatap tajam Zidan dan Leon yang memasuki ruang tengah.

"Lain kali kalo ngomong di filter dulu, ada anak kecil masa lo ngomong nya gitu. " peringat Rayn.

Leon dan Zidan mengangguk. Kedua pemuda itu duduk di samping Zian yang tengah menatap sekeliling apartemen.

"Cil, nama lo siapa? " tanya Zidan mencolek lengan Zian.

Zian langsung menjaga jarak dari Zidan mengingat ucapan Geo tadi. "Om jangan pegang-pegang! "

Rayn terkekeh. "Dengerin Zid, jangan pegang-pegang. "

Zidan mendengus sebal. Ia langsung menyalakan televisi dan memilih menonton siaran berita.

"Yok cil, pulang. " ajak Geo yang baru saja datang dengan menenteng laptop nya.

Zian mengangguk. Ia bangkit dari sofa dan mendekat ke Geo.

Antagonist's Little Wife ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang