18- Bertengkar

30.5K 2.9K 211
                                    

Navaila memandang pemandangan jalan raya dari balkon kamar nya. 2 hari belakangan ini Geo tengah sibuk mengurus ujian kelulusan nya.

Navaila memandang rumah bertingkat 3 yang ada di depan rumah nya dari balkon. Ada mobil besar yang membawa barang-barang serta perabotan.

"Setau aku rumah itu kosong, apa mungkin ada yang bakal pindah kesitu? Ada tetangga baru dong! "

Navaila segera keluar dari kamar menuju lantai bawah menanyakan suatu hal pada Via.

"Kak Via! " seru Navaila memanggil.

Via yang sedang menyapu ruang tengah menoleh.

"Kenapa nona? "

"Nava liat dari balkon kamar kalo rumah yang ada di depan ada orang yang pindah, bener nggak? "

Via mengangguk. "Iya nona, saya dengar pindahan dari bandung. "

Navaila mengangguk paham. "Makasih kak Via. "

Via mengangguk sedangkan Navaila berjalan ke halaman belakang rumah nya ingin melihat ikan yang ada di kolam buatan.

Setelah sampai di halaman belakang Navaila ingin duduk namun terhalang karena perut nya.

"Kamu kok buncit banget sih! Aku jongkok aja ga bisa. Apalagi duduk. " kesal Navaila menatap perut nya yang semakin buncit.

Kesal karena tidak bisa berjongkok ataupun duduk. Navaila duduk di ayunan yang ada di halaman belakang.

Wajah nya terlihat kesal. Bibir tipis nya tengah merengut sebal.

Tangan mungil nya mengelus perut buncit nya yang terbalut kaos putih milik Geo. Elusan tangan nya berhenti saat ia merasakan ada tendangan kecil dari perut nya.

"Ih.. Kamu kok nendang perut aku sih. Sakit tau.. "

Navaila merasa sedikit sakit dan geli saat bayi di dalam perut nya memberikan tendangan kecil.

"Kamu ngapain nendang nendang? Lagi main bola ya? " tanya Navaila menusuk perut nya dengan jari telunjuk.

"Kata kak Geo kamu lahir nya waktu sembilan bulan sepuluh hari, tapi sekarang kamu baru enam bulan. Masih lama dong. " rengut Navaila.

Navaila memandang langit yang terlihat cerah. Ia memejamkan matanya menikmati hembusan angin yang menerpa wajah nya.

Ia kembali membuka mata nya. Memutuskan untuk masuk kembali ke dalam rumah.

.

"Na, na, na~" senandung Navaila berjalan pelan keluar rumah diam diam.

Para bodyguard dan maid tengah sibuk dengan tugas nya masing-masing. Navaila langsung menggunakan kesempatan itu untuk keluar diam-diam.

Ia celingukan kanan kiri takut takut ada yang mengetahui jika ia tengah menyelinap keluar dari rumah.

"Ayo Navaila. Dikit lagi.. " cicit nya mendekati gerbang.

Kriett

Gerbang hitam rumah terbuka secara perlahan. Gadis dengan perut buncit itu keluar dari rumah. Ia kembali menutup gerbang rumah nya seperti semula.

Menoleh kanan kiri melihat situasi. Ia berjalan ke arah kiri saat melihat seekor anak kucing kecil tengah melompat mengejar kupu-kupu.

"Ih.. Ada meong! " seru nya.

Navaila mulai mendekati kucing kecil itu namun tentu saja anak kucing itu kabur. Tak ingin mangsa nya lepas, Navaila mengejar anak kucing itu bahkan ia tengah berlari melupakan perut buncit nya yang berisi seorang bayi.

Antagonist's Little Wife ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang