49- Kembali

27.6K 2.3K 77
                                    

Ctas!
Ctas!
Ctas!

Erland terus mencambuk Keenan. Pria paruh baya itu terus mencambuk putra sulung nya tanpa henti. Tubuh bagian atas Keenan yang tak memakai apapun sudah terlihat memar dan luka.

Sesekali Erland menendang kepala putra nya. Keenan hanya diam sambil menunduk menikmati rasa sakit nya.

"SIALAN! BAJINGAN KAMU! KENAPA KAMU MELAKUKAN ITU, HAH?! " bentak Erland.

Tak ada jawaban yang keluar dari mulut Keenan membuat Erland geram. Pria itu menyuruh salah satu anak buah nya untuk mencekik Keenan.

"JAWAB! KENAPA KAMU MELAKUKAN ITU PADA ADIK MU SENDIRI!? "

Keenan terkekeh sinis. Cekikan di leher nya terlepas begitu saja saat Erland memerintahkan anak buah nya itu untuk melepaskan cekikan nya.

"Adik? Aku tak sudi memiliki adik sepertinya. Lagipula bukan kah pantas jika istri nya mati? "

BUGH!

Erland membogem wajah Keenan.

"Brengsek!? Kau tak memikirkan anak anak nya?! Wanita itu tak memiliki kesalahan apapun padamu. "

Keenan mendongak menatap ayah nya. Tangan nya mencoba menahan darah yang keluar dari hidung nya.

"Bukan dia, tapi suaminya. Karena suami nya sudah membunuh kekasih ku. "

"Kau yang membunuh kekasih mu sendiri! Kekasih mu gantung diri setelah kau menyuruhnya untuk menggugurkan janin itu. "

"Aku tak yakin jika kau akan masuk penjara dengan keadaan hidup. Persiapkan dirimu untuk menerima hukuman ku. "

Erland keluar dari ruangan itu. Ia menatap 15 anak buah nya.

"Cambuk dia, satu orang minimal seratus kali. Jangan beri dia makan dan minum selama tiga hari. " titah nya.

Salah satu bawahan Erland melangkah maju dan menunduk hormat.

"Tapi tuan, jika seperti itu tuan Keenan bisa mati. " ucap nya.

Erland mengangguk. "Memang itu yang aku inginkan. Jika dia mati biarkan mayat nya membusuk disana, setelah membusuk berikan tubuh nya pada hewan liar di hutan. "

Erland segera keluar dari rumah dan menaiki mobil nya menuju kantor Geo. Pria paruh baya itu hendak menemui putra bungsu nya.

.

.

.

"Kenapa Papi ada disini? " tanya Geo heran begitu melihat Erland masuk ke ruang kerja nya.

"Maafkan Papi. Keenan, dia—

"Bagus deh kalo Papi tau. " potong Geo.

"Keenan menyuruh seseorang untuk menabrak istri mu. " jelas Erland.

Geo diam. Tangan nya mengepal erat.

"Aku sudah memberi nya hukuman. Kau ingin menambah hukuman nya? " tanya Erland.

Geo menggeleng. "Tidak. Aku hanya ingin dia mati dengan keadaan membusuk. "

"Baiklah. Bagaimana dengan kedua cucu ku? "

Geo menghela nafas panjang. "Arion dan Navan sekarang ada di rumah ibu nya Navaila. "

Antagonist's Little Wife ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang