24- Bimbang

28K 2.5K 193
                                    

Leon menghampiri Navaila yang ada di halaman belakang. Bumil muda itu sedang duduk di kursi panjang yang ada di halaman belakang.

Leon mencolek bahu Navaila dan menarik pelan ujung rambut Navaila. Navaila menoleh dan menatap kesal Leon.

"Kak singa!! " seru Navaila kesal.

Leon terkekeh. Pemuda itu duduk di samping Navaila.

"Ngapain cil? " tanya Leon.

Navaila merengut masih merasa kesal dengan Leon.

"Duduk." jawab Navaila ketus.

"Cil, lo temen nya Vana kan? " tanya Leon.

Navaila mengangguk pelan.

"Kenawhy nanyain Vana? " tanya Navaila balik.

Leon mengelus tengkuk nya.

"Anu.. Gue mau ngajak dia ke promnight, kira-kira dia mau nggak ya cil? "

Navaila mengangkat bahu nya acuh.

"Promnight? Dimana kak? " tanya Navaila.

"Di sekolah gue. Emang lo ga dikasih tau Geo?" tanya Leon balik.

Navaila menggeleng. Geo sama sekali tak memberi tahu nya.

"Yaudah, acara promnight nya bentar lagi kok. Lima hari lagi. " ucap Leon memberi tahu.

"Nava boleh ikut nggak? " tanya Navaila menatap Leon penuh harap.

Leon menggaruk tengkuk nya. Ia berdehem kikuk sebelum menjawab pertanyaan Navaila.

"Kalo soal itu lo tanya Geo aja deh cil, takut nya dia pergi nya sama lo. Kan ga mungkin gue ngajak lo tapi ujung nya lo pergi sama Geo. " jawab Leon.

Leon meringis pelan saat melihat wajah Navaila yang masam.

"Cil, lo laper nggak? " tanya Leon.

Navaila mendongak menatap Leon.

"Kak singa kok tau Nava laper? " tanya Navaila bingung.

Leon menyugar rambut hitam nya.

"Tebakan gue ga pernah salah cil. " kata Leon.

Navaila bertepuk tangan dengan riang.

"Kak singa peramal ya? " tanya Navaila dengan wajah sumringah nya.

Leon menggeleng. "Gue bukan peramal cil. "

"Terus apa dong? "

Leon mengangkat bahu nya acuh. Ia bangkit dari kursi dan mengajak Navaila masuk ke dalam.

"Halo bocil.. " sapa Zidan melambaikan tangan nya pelan saat Leon dan Navaila memasuki ruang tengah.

Navaila membalas lambaian tangan Zidan dengan senyum manis nya.

Leon duduk di sebelah Rafa. Disamping Rafa ada Raja.

"Duduk sini cil. " ucap Zidan menepuk sofa yang kosong di sebelah Geo.

Navaila menggeleng pelan. Geo yang melihat itu menghela nafas kasar.

"Kenapa cil? Masih kosong kok, muat ama lo nih. " kata Zidan.

"Nava ga mau duduk disitu. " tolak Navaila.

Wajah yang lain nya terlihat bingung kecuali Rayn dan Geo.

Zidan menggaruk tengkuk nya.

"Oh, lo mau duduk berdua yak ama Geo? " tanya Zidan.

Zidan berpindah. Ia duduk di karpet bulu. Sofa di ruang tengah sudah diisi oleh mereka. Hanya tersisa tempat kosong di samping Geo.

Antagonist's Little Wife ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang