SPECIAL CHAPTER

32.8K 2.2K 85
                                    

Chapter ini khusus untuk Arion, baby Navan dan dua bocil temen Rion.

.

.

.

Seorang balita berusia 4 tahun itu menatap adik nya yang sedang mengunyah biskuit bayi.

"Navan.. " panggil nya.

Sang adik menoleh menatap kakak lelaki nya bingung.

"Minta dong. Abang juga mau. "

Baby Navan menggeleng. Ia merangkak dan membawa kabur beberapa biskuit nya.

Arion merengut melihat itu. Ia berjalan keluar rumah namun sebelum itu ia menatap Navan yang juga menatap nya.

"Abang mau main. Kamu jaga rumah, nanti kalo ada maling langsung teriak ya. Dadah. "

Arion langsung keluar dari rumah dan menutup pintu rumah meninggalkan baby Navan dan Rana di dalam rumah.

Arion berjalan ke rumah Adnan. Teman sholeh nya itu. Langkah nya terhenti tepat di depan rumah berlantai 2 minimalis dengan cat berwarna putih.

"Assalamu'alaikum! Nanan! Main yuk! "

Arion mengintip dari pagar rumah. Ia melihat Alya, bunda dari Adnan yang tengah berjalan ke arah nya dan membuka pagar.

"Waalaikumsalam. Rion nyari Nanan ya? Bentar ya, tante panggilin. "

Arion mengangguk pelan. Ia berjongkok di dekat pagar rumah Adnan.

"ADNAN! RION NYARIIN KAMU, NIH! " pekik Alya.

Tak lama seorang balita lelaki seusia Arion keluar dari dalam rumah dan berlari kecil menghampiri nya.

"Kenapa nyariin aku? " tanya Adnan dengan lancar tanpa aksen cadel nya lagi.

"Main yuk. " ajak Arion dibalas anggukan.

Adnan menyalimi tangan Alya begitu juga dengan Arion.

"Nanan pergi main dulu bunda. Dadah.. "

Alya mengangguk. "Jangan jauh-jauh ya! "

Arion dan Adnan berjalan menuju rumah Kenzo. Baru saja ingin memanggil, mobil ayah Kenzo ingin memasuki halaman rumah. Satpam yang bertugas langsung membuka lebar pagar rumah.

Kenzo langsung keluar dari mobil dan menghampiri kedua teman nya itu.

"Main yuk. " kedua nya mengangguk. Ketiga balita itu berjalan ke arah taman yang ada di komplek.

"Main apa nih?" tanya Kenzo.

"Petak umpet aja yuk. " usul Arion.

Kenzo dan Adnan mengangguk setuju. Permainan petak umpet mereka dimulai dengan Kenzo yang berjaga. Arion dan Adnan langsung mencari tempat bersembunyi begitu Kenzo menutup mata dan mulai menghitung.

"Satu.. "

"Dua.. "

"Tiga.. "

Arion bersembunyi di belakang pohon mangga besar. Di dekat pohon mangga itu ada  tiga gadis kecil yang sedang memainkan mainan masak-masakan mereka.

Adnan yang bingung ingin bersembunyi dimana langsung mengikuti Arion.

"Ih, kamu kok disini? Sana, cari tempat lain. " usir Arion.

"Aku disini aja ya. Bingung mau sembunyi dimana. " mohon Adnan.

"Gabisa. Sana cari tempat lain. "

Adnan merengut namun kaki kecil nya berusaha mencari tempat bersembunyi.

Antagonist's Little Wife ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang