50- Bertemu kembali?

31.8K 2.6K 241
                                    

5 tahun berlalu. Kenzia menjalani hidup nya seperti biasa walaupun sering terbayang ingatan tentang Geo dan yang lain nya.

Ia bimbang. Ingin menganggap jika semua yang ia alami di dunia novel adalah mimpi namun itu semua terasa sangat nyata. Ingin melupakan kejadian saat di dunia novel pun tidak bisa. Bayang-bayang tentang Geo selalu teringat.

Senin pagi ini, ia sudah siap dengan seragam putih abu nya. Bulan kemarin usia nya bertambah, kini usia nya 17 tahun.

Mengambil tas sekolah nya yang berwarna biru langit itu dan menenteng nya di pundak sebelah kanan. Ia memasang bandana berwarna biru langit dengan hiasan kupu-kupu kecil. Kenzia langsung keluar dari kamar nya dan turun ke lantai bawah menuju meja makan.

Keluarga nya sudah menunggu di meja makan. Kenzia mempercepat langkah nya.

"Pagi semua.. " sapa nya langsung duduk di samping keponakan imut nya.

"Buna cantik banget hihi.. " puji balita laki-laki yang merupakan putra dari Angkasa dan Keyra, istri dari Angkasa.

"Zay juga ganteng banget hari ini." balas Kenzia memuji.

Nama balita itu Zayan Veer Ashkara. Usia balita itu 4 tahun. Zayan memanggil Kenzia dengan sebutan Buna.

Kenzia mulai memakan sarapan nya dengan tenang. Setelah selesai ia langsung menyalim tangan kedua orang tua nya, kakak serta kakak ipar nya.

Zayan yang merasa dilupakan Buna nya langsung merengek.

"Bunaaa.. Zay belum dicium ihh.. "

Kenzia terkekeh. Ia mencium pipi chubby milik Zayan.

"Dadah bocil.. "

Kenzia langsung keluar dari rumah dan masuk ke mobil sahabat nya yang memang sengaja menjemput nya.

Kenzia menatap pemandangan jalan raya lewat kaca mobil mengabaikan obrolan ringan kedua sahabat nya.

Pikiran nya kembali ke dunia novel. Ia merindukan Geo dan Arion. Sifat Zayan tak jauh beda dengan Arion membuat nya masih selalu terbayang pada si kecil Arion yang tengil.

"Woi, Zia! Jangan melamun! Entar kesambet, mau lo?! " sentak Kazeyna, salah satu sahabat Kenzia.

"Btw, ada mubar loh. Katanya sih sahabat Rey sama Zavin. " celetuk Devia.

Masih ingat Devia? Devia adalah sahabat Kenzia sejak duduk di bangku sekolah dasar.

"Ganteng gak? " tanya Zeyna.

Devia mengangkat bahu nya acuh. Gadis berambut sebahu itu fokus menyetir.

"Gatau lah, liat aja nanti. " jawab Devia acuh.

Mobil Devia terparkir indah di parkiran SMA Bina Bangsa. Para siswa dan siswi mulai berdatangan.

Ketiga gadis cantik itu keluar dari mobil. Seluruh siswa siswi yang ada di parkiran langsung menatap 3 primadona SMA BinSa.

Mereka bertiga begitu terkenal hingga mendapat julukan.

Kazeyna si tukang makan. Devia si kalem dan Kenzia si cantik maniak warna biru.

"Hai Zia.. Bandana lo bagus. " puji salah satu kakak kelas laki-laki yang baru saja lewat.

Kenzia tersenyum ramah. "Makasih kak."

"Ayo ke kelas. Hari ini ada ulangan. " ajak Devia.

Zeyna langsung menatap Devia horor. "Anj— gue lupa belajar! Mana ulangan matematika. Gue nyontek ya.. "

Devia menggeleng tegas. Berbeda dengan Devia, Kenzia justru mengangguk.

"Oke. Kamu nyontek aku aja. " tawar Kenzia dengan senyum manis nya.

Antagonist's Little Wife ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang