Navaila menutup kotak bekal dengan gambar upin-ipin itu yang berisi nasi goreng dengan ayam goreng sebagai lauk untuk Arion.
Ia memasukkan dot susu balita itu ke dalam tas punggung Arion tak lupa ia juga memasukkan kotak bekal balita itu.
"Udah, nanti di sana jangan nakal, oke?" Arion mengangguk patuh.
Ia menyalimi tangan Navaila. Ia menatap ayah nya yang sedang sarapan di meja makan.
"PAPA AYO BULUAN! NANTI TELAT LOH! "
Geo langsung meminum air putih dan menenteng tas kerja nya. Ia mendekat ke Navaila dan mencium dahi serta pipi Navaila.
"Aku berangkat ya sayang, baik-baik dirumah. "
Navaila mengangguk. Saat Geo ingin mencium bibir Navaila, Arion langsung menarik narik ujung jas hitam yang dipakai Geo.
"Ayo papa, nanti kita telat teluc kena malah boc nya. " desak Arion.
Geo berdecak sebal. "Ga akan kena marah, kan papa bos nya. "
Arion menggeleng. "Nda boleh! Haluc pelgi cekalang! "
Geo menghela nafas pasrah. Ia berjalan terlebih dahulu. Namun, karena sadar jika Arion tak mengikuti nya, ia berbalik.
Geo mendengus kesal saat Arion masih bersama Navaila dan hendak mencium istrinya itu. Dengan cepat ia menarik tas Arion membuat Arion ikut tertarik.
"Ayo Arion, nanti kita telat terus bos nya marah. " ucap Geo mengikuti ucapan Arion sebelum nya.
Arion merengut. Ia terus berusaha mendekati Navaila untuk mencium pipi ibu nya namun Arion tetap saja tertarik oleh Geo yang masih menarik tas nya.
Arion pasrah saat kaki nya tak lagi memijak lantai marmer rumah nya. Tubuh mungil nya terangkat begitu saja karena Geo yang menarik kerah kaos nya ke atas.
"DADAH MAMA! " pekik Arion melambaikan tangan nya.
Navaila terkekeh kecil dan membalas lambaian tangan Arion. Ayah dan anak itu memasuki mobil Geo menuju kantor utama milik Geo.
20 menit kemudian, mobil sport hitam nya terparkir indah di parkiran khusus kendaraan roda empat. Ia menggandeng tangan kecil Arion masuk ke dalam perusahaan besar yang berada di bawah naungan nya itu.
Baru selangkah masuk Arion sudah menjadi pusat perhatian. Para karyawan baik pria dan wanita menatap Arion intens. Beberapa karyawan wanita memekik gemas melihat balita tampan itu mencecap empeng nya.
Geo menatap para pekerja nya dengan datar. Ia berjalan dengan santai dengan raut wajah tanpa ekspresi. Berbeda dengan Arion yang malah melepaskan empeng nya dan melambaikan tangan kecil pada para karyawan.
Karena malas melihat tingkah laku kecebong nya itu, Geo langsung menggendong Arion masuk ke dalam lift yang dikhususkan untuk CEO serta asisten pribadi Geo.
Geo menekan tombol lantai 30. Arion merengut di gendongan Geo.
"Papa kenapa cih? Alion tadi kan lagi jadi altic, kenapa digendong cih? Kacian fanc nya Alion. " rengut nya.
"Cih, mimpi banget kamu. "
"Papa nda bol–emphh!"
Gerutuan kesal Arion terpotong karena Geo yang memasukkan empeng secara paksa ke mulut Arion.
"Diem. "
Arion mengangguk patuh. Saat pintu lift terbuka Geo langsung keluar dan berjalan ke ruangan nya. Ia membuka pintu ruangan nya. Baru selangkah masuk, Arion melihat ruangan yang sangat luas dengan sofa empuk, meja kecil, rak buku, kulkas mini, meja kerja yang penuh dengan berkas-berkas yang menumpuk dan yang terakhir adalah jendela kaca transparan yang tak tertutup apapun menampilkan pemandangan luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist's Little Wife ✅
Novela JuvenilAll images are from pinterest. WARNING:- BERISI KATA KATA KASAR. ⚠️ - ADEGAN KISSING. ⚠️ - TYPO BERTEBARAN. ⚠️ . Kenzia Anastasia si gadis periang yang duduk di bangku 2 SMP. Kenzia atau kerap disapa Zia adalah p...