07- Nikah

74.2K 5.4K 130
                                    

Geo masuk ke dalam ruang rawat Navaila yang sepi. Terhitung dua hari setelah kabar Navaila hamil. Baru kali ini ia masuk ke ruang rawat Navaila. Dua hari ini ia dihukum oleh bawahan ayah nya, hari ini juga ayah nya pulang ke rumah.

Geo tersenyum tipis menatap Navaila yang sedang tertidur.

Geo duduk di samping brankar dan mengelus rambut hitam Navaila dengan lembut. Pikirannya menerawang ke kejadian tadi pagi, dimana Erland sang ayah memutuskan bahwa besok ia harus menikahi Navaila.

"Eunghh." lenguh Navaila terbangun dari tidur nya.

Lenguhan Navaila membuat lamunan Geo buyar.

"Kakak ngapain disini? " tanya Navaila ketus.

"Jengukin kamu. " jawab Geo.

"Kakak jenguk tapi ga bawa apa-apa. " rengut Navaila.

Geo terkekeh. "Yaudah, kitten nya kakak mau apa hm? " tanya Geo mengelus pipi chubby Navaila.

"Mau eskrim! " seru Navaila.

Geo mengangguk. "Iya, tapi nanti kalo udah di rumah ya. "

"Nava udah boleh pulang? " Geo mengangguk.

"Tapi, Nava pindah ke rumah kakak. "

Dahi Navaila mengerut. "Kenapa pindah ke rumah kakak? Nava kan punya rumah sendiri."

"Karena mulai sekarang Nava udah jadi tanggung jawab kakak, bukan bunda kamu lagi. "

Navaila mengangguk pelan walaupun tak paham. Geo mulai membereskan pakaian serta beberapa barang Navaila yang ada di ruang rawat.

.

.

.

Navaila memandang kagum bangunan mewah yang merupakan rumah Geo.

"Kenapa? " tanya Geo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa? " tanya Geo.

Navaila mendongak menatap Geo yang lebih tinggi dari nya. "Rumah kakak bagus! "

Geo mengangguk pelan dan menggendong Navaila ala koala dan berjalan masuk ke dalam rumah.

Di ruang tengah terdapat Erland, Fisara, Keenan, Rana dan Faezya. Geo duduk di sofa di samping Fisara dengan Navaila dipangkuan nya.

"Geo." panggil Erland.

Geo menoleh menatap ayah nya yang duduk di sofa single.

"Ya? " balas Geo sedikit gugup. Mata ayah nya menyorot tajam ke arah nya.

Erland meneliti Navaila yang enggan menoleh sama sekali. Gadis itu justru menyembunyikan kepala nya di dada bidang Geo. Tangan mungil nya meremat erat kaos hitam Geo.

"Dia lebih cocok jadi adik kamu. " ucap Fisara.

Fisara mengelus punggung tangan Navaila sebelah kiri. Navaila yang merasakan usapan lembut di punggung tangan nya sedikit melonggarkan cengkraman nya pada baju Geo.

Antagonist's Little Wife ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang