22- Mabuk

32.7K 2.8K 208
                                    

Erland menyentak tangan sang putra.

"Apapun yang kamu lakuin. Papi ga peduli, terserah kamu mau ngelakuin apa. Intinya, kamu ga akan tahu istri kamu ada dimana sampai anak kalian lahir. " desis Erland.

Geo menunduk menatap lantai putih yang sudah ternoda karena darah dari luka nya.

"Pih, Geo mau Navaila. Kasih tau Geo, Navaila kemana? " lirih Geo.

"Udah papi bilang, kamu ga akan tahu istri kamu kemana sebelum anak kalian lahir. Itupun kalo istri kamu mau ketemu sama kamu. " balas Erland.

Geo bersujud di kaki Erland membuat Fisara meneteskan air mata nya.

"Papi.. Kasih tau Geo. Geo mau Navaila. Geo mau bawa Navaila pulang ke rumah. "

Erland menggeleng. Ia menendang bahu kanan Geo membuat putra bungsu nya itu tersungkur.

"Pulang! Kamu ga akan tahu dimana istri kamu. Tiga bulan lagi, papi pulangkan istri kamu kerumah. "

Geo menggeleng. Tanpa sadar air mata menetes membasahi pipi nya.

"Geo mau nya sekarang. Geo butuh Nava pih.... "

Erland menarik lengan istri nya masuk ke dalam kamar. Menutup pintu kamar nya lalu mengunci nya.

Geo bangkit dan kembali menggedor pintu kamar sang ayah.

"Pih! Papi! "

Keenan yang sedang bersedekap dada memandang Geo yang tengah menggedor pintu kamar Erland. Sedari tadi ia melihat apa yang terjadi antara ayah dan adik nya itu.

Keenan berdecak kesal dan menghampiri sang adik.

Ia menarik lengan Geo tak mempedulikan bahwa yang ia pegang adalah luka sang adik.

Geo hanya diam saat ditarik oleh Keenan menuju kamar abang nya.

Keenan mendudukkan Geo di sofa kamar nya. Mengambil kotak p3k di nakas dan melempar nya ke Geo.

"Obati." titah Keenan.

Melihat Geo yang hanya diam membuat Keenan berdecak lalu mengambil perban, kapas serta obat untuk Geo dan mengobati luka adik nya. Tak ada ringisan sama sekali, bahkan wajah adik nya terlihat datar tanpa ekspresi dengan bekas air mata yang mengering di pipi.

"Otak lo dipake. Udah jadi tolol lo? " tanya Keenan sinis.

"Kamar papi kedap suara, mau sampai kiamat pun lo manggil ga akan kedengeran. Kalaupun denger, papi ga akan bukain pintu buat lo. " lanjut Keenan.

Setelah selesai mengobati luka Geo. Keenan kembali menyimpan kotak p3k nya di nakas.

"Bang.. " panggil Geo.

Keenan kembali duduk di sofa dan menaikkan sebelah alis nya menatap Geo.

"Lo tau dimana Nava? " tanya Geo.

Keenan menggeleng.

"Gue ga bohong. Gue baru aja pulang dari rumah sakit dua jam yang lalu. " ucap Keenan saat Geo menatap nya tajam.

Geo menghela nafas nya kasar.

"Tunggu aja lah sampai istri lo lahiran. " ucap Keenan.

"Lo gila? Gue suami nya. Gue butuh dia di samping gue, di dekat gue. " balas Geo.

Keenan terkekeh sinis.

"Suami? Baru nyadar bro? Gue tau dari Rayn kalo lo ada masalah sama Navaila dan lo kabur ke apartemen. Ninggalin Navaila dan ngunci dia di kamar selama dua hari. " sarkas Keenan.

Antagonist's Little Wife ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang