* * *
•
•
•
* * *
Cindy pov
Aku memasuki kamar putri bungsuku.
"fe..." panggil ku pada gadis kecil yang bernama lengkap freya shafa chava, yang biasa ku panggil fe.
"boleh mama bicara sama fe? Tanya ku, dia tersenyum manis ke arah ku lalu mempersilahkan aku duduk di sebelahnya. Aku belai rambut belakang anak ku yang memeluk pinggang ku erat lalu tiduran di dadaku.
Aku menarik nafas dalam. Dia adalah alasan kenapa selama ini aku mampu bertahan sekuat ini. Aku rasa dia sudah cukup dewasa untuk mengerti keadaan yang sebenarnya.
"kalau kedatangan mama ke sini untuk minta izin buat pisah sama papa..."
Deg...
Freya melepaskan pelukannya merubah posisi duduk ya, lalu meraih tangan ku membawanya ke dalam genggamannya.
Dia tersenyum "makasih karena mama udah bertahan sejauh ini, mulai sekarang tolong pikirkan juga kebahagian mama. Aku udah ikhlas menerima semuanya ma" katanya. Ucapannya barusan mampu membuat aku meneteskan air mata, ya Tuhan anak ku sudah begitu dewasa.
"alasan mama dan kak ara bertahan selama itu karena aku kan? Karena mama engga mau mental aku berantakan karena perpisahan kalian. Tapi sejujurnya aku baru sadar sejak aku lahir ke dunia, keluarga ini udah begitu berantakan" katanya dia menunduk, ku raih wajah cantiknya, ku cium keningnya.
"maafin mama, maafin mama karena mama udah gagal..." aku merasakan gerakan kepala anak ku.
"engga ma, mama engga pernah gagal dalam hal apa pun mama adalah mama terbaik yang selalu mengenyampingkan kebahagian mama buat orang-orang ya mama sayangi, freya bangga ma, freya bangga memiliki mama seperti mama" ucap freya dan kami pun larut dalam pelukan hangat dan tangis dengan membawa luka kami sendiri-sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Luka S2 (END)
RomanceKisah goresan luka ini adalah kelanjutan dari kisah luka di masa lalu, kisah dimana luka-luka terbungkus rapi dan di bawa oleh masing-masing dari mereka. Dimana empat bocah ini di tuntut untuk menjadi dewasa dengan luka-luka mereka, mereka hadir de...