Kisah goresan luka ini adalah kelanjutan dari kisah luka di masa lalu, kisah dimana luka-luka terbungkus rapi dan di bawa oleh masing-masing dari mereka.
Dimana empat bocah ini di tuntut untuk menjadi dewasa dengan luka-luka mereka, mereka hadir de...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•
•
•
* * *
Langkah berat ku ayunkan menuju kantor milik keluarga Chava, keluarga papa. Ga! Bajingan dengik itu ga pantes buat di panggil papa. Sampai saat ini aku masih belum menemukan alasan kenapa mama masih mau bertahan begitu lama dengan manusia macam itu.
Kemarin setelah pulang sekolah aku menemukan foto lelaki itu dengan perempuan yang ternyata sahabat baik mama, orang yang selalu mama percaya, orang asing yang mama jadikan keluarga ternyata musuh dalam selimut. Gila memang kehidupan antar manusia, berbuat baik sekali pun belum tentu mendapatkan ke baikan tapi anehnya perbuatan tidak baik malah nagih karena kayanya semesta malah ikut mendukung.
Di lantai dua...
Aku membuka kasar pintu ruangan itu, betapa terkejutnya manusia yang ada di dalam sana.
"Aksara" tante Ity terlihat terkejut dengan kedatangan ku di ruangannya.
"Santai saja tante, aku ke sini cuman mau bilang makasih karena tante rumah tangga mama sama om rusak" kataku menampilkan smirk.
Tante Ity kembali terkejut dengan ucapanku. "Ara aku bisa jelasin" katanya yang mulai berjalan mendekat. Namun sebelum dia mencapai ke arahku, aku sudah meminta dia menghentikan langkahnya.
"Engga perlu tante, mungkin hanya aku satu-satunya anak yang meminta ini pada seorang pelakor. Tolong buat om meninggalkan mama apa pun caranya..." kata ku dan aku melangkah kaki untuk pergi meninggalkan ruangan itu.
"Ara..." wanita yang memiliki wajah teduh itu kembali memanggil nama ku, aku menoleh.
"Mama tidak pernah bahagia dengan dia, Ara mohon tante tolong buat dia meninggalkan mama. Aku cuman mau mama bahagia..." kata ku lagi. Tanpa ku sadari air mata tiba-tiba saja jatuh dari pelupuk mata ku.
Aku pergi dengan sisa tenaga dan keberanian. Semua tentang mama membuat aku begitu lemah, membuat aku begitu berantakan.
Berkali-kali aku harus menggebuk-gebukan dada, ada rasa sesak di sana.