Kisah goresan luka ini adalah kelanjutan dari kisah luka di masa lalu, kisah dimana luka-luka terbungkus rapi dan di bawa oleh masing-masing dari mereka.
Dimana empat bocah ini di tuntut untuk menjadi dewasa dengan luka-luka mereka, mereka hadir de...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Author pov
Zee melangkah mundur sebelum dia berhasil meninggalkan ruangan gracia.
"Anin, kamu kelewatan! Gracia berdiri membentak anin. Hal tidak pernah di lakukan oleh gracia ke padanya.
"Gre...,"
"Siapa kamu nin? Kamu ga ada hak buat ngoomong tapi kenapa kamu berani-beraninya ngomong kaya gitu ke anak-anak ku?" Gracia kembali membentak anin, sedangkang anin sedang menahan agar air matanya engga ikut jatuh. Iya anin menyesali ucapannya barusan, tapi anin begitu terluka melihat penghianatan yang udah di lakukan oleh shani ke gracia, orang yang masih di cintainya hingga saat ini.
Chika pun berusaha mengejar zee. Sunggu demi Tuhan chika begitu mengkhawatirkan adiknya itu, beberapa hari lalu zee sempat bercerita kalau dia juga ketemu dengan seseorang yang mirip dengan mommy ternyata yang dia lihat itu memang mommynya.
"Argggggg, kenapa mom kenapa mommy tega ngelakuin ini sama nda," sakit dan kecewa itu yang saat ini di rasakan zee, dimatanya mommynya adalah wanita sempurna tapi kenapa, kenapa mommy menyakiti wanita yang sangat zee cintai, yakni nda nya.
"Zee," chika berhasil menarik tangan zee.
"Lepas kak chika, lepas...," Zee memberontak dalam pelukan chika. Sampai akhirnya zee menangis dalam pelukan chika.
"Kenapa mommy ngekhiyanati kita kak, kenapa?" Chika ga setujuh dengan ucapan zee. Mommy yang di kenalnya bukan orang seperti itu.
Bug...
Zee berhasil mendorong tubuh chika menyingkirkan darinya, tapi naas saat itu ada kendaraan yang melintas lalu menabrak tubuh chika.
"kak chikaaaaaaa," teriak zee. Tubuh chika terlempar cukup jauh dari tempatnya semula.
"kak chika bangun, siapa pun tolong saya...! Zee berteriak cukup kencang di antara kerumunan orang di sana, sesaat tubuhnya pun di angkat ke dalam mobil ambulan di dalam sana tak henti-hentinya zee menangis, chika sempat sadar menghapus air mata zee lalu kembali tak sadarkan diri.
Chika pun masuk ruang ugd, zee mondar mandir tidak tenang. Desy yang merupakan salah satu dokter di rumah sakit itu menghampiri zee dengan khawatir.
"zee,"
"tante...Tante kak chika tante," zee menangis dan dalam kepanikan desy berusaha menenangkan zee. Sampai ketika salah satu dokter keluar dari uang ugd.
"keluarga gracia,"
"saya adiknya dokter bagaimana dengan kakak saya?"
"pasien gracia banyak mengeluarkan darah, dan kami membutuhkan donor darah secepatnya, karena di rumah sakit ini stok darah dengan golongan darah itu sedang kosong,"