Chapter 31

337 46 14
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















Marsha duduk di bawa pohon rindang, dia memilih membolos satu mata pelajaran. Dia kembali menekukkan kedua kakinya menjadikan lututnya undah menyanggah kepalanya, mengapus air mata yang enggan berhenti.

"Gini ya rasanya jatuh cinta pertama kali terus di tolak! Ucapnya miris pada dirinya sendiri.

Seseorang sudah tiba-tiba ada duduk disebelahnya, lalu memberikan sapu tangannya.

"Ka zee? Marsha menoleh zee memaksakan diri untuk tersenyum di depan marsha. Seseorang yang sedang patah hati di kisah cinta pertamanya dan zee lagi-lagi harus di patahakan hatinya oleh orang yang sama.

Kedianya saling diam. Marsha kembali menenggelamkan wajahnya diantara kedua lututnya sedangkan zee  memandang langit yang biru dengan awan yang saling berarakan terlihat begitu rapi jauh berbedaan jika di bandingkan dengan hati dan perasaannya yang tengah berantakan.

"Jadi orang itu adel, sha?" Zee sudah tidak memandang langit dan awan kali ini fokus jatuh ke pada seseorang yang membuat hari indahnya ini berantakan.

Marsha menoleh setelah berhasil menghapus air matanya kembali menggunakan sapu tangan milik zee.

"Jadi adel orang yang kamu sukai, bukan aku sha?" Kali ini suara lembut zee terdengar begitu lirih dia menundukan kepalanya tak kuasa menatap kedua mata marsha yang memancarkan kesedihan.

"Maaf ka zee," marsha bukanlah gadis bodoh yang tidak menahu soal perasaan zee ke dia. Sebenarnya hati marsha sempat kepincut oleh zee sampai akhirnya perasaan itu kembali puter arah memilih adel. Sosok sederhana yang tidak bisa di jelaskan oleh author sendiri mereka melalui pertemuan-pertemuan kecil dan dialog singkat.

"Kalau aku boleh milih aku mau jatuh cinta sama kamu zee. Kalau aja aku patah hati akan sesakit ini aku akan memilih untuk ga jatuh cinta sama adel," ucap marsha yang kembali menangis. Zee memilih bangkitb lalu meninggalkan marsha sendiri dengan rasa sakitnya.

------

"Del! Ashel menggerutu saat adel baru saja menjelaskan maksud dari chatnya itu.

"Kenapa harus gua si del? Kenapa? Tanya ashel yang kembali ga terima sama perasaan adel ke dia.

"Ya maaf emangnya perasan gua ini tamu apa yang kalau dateng ketuk pintu dulu," kata adel dia santai aja sedangkan ashel udah ketar ketik.

"Del! Panggil zee dengan penuh amarah. Menyeret tubuh adel lalub menarik kerah bajunya. Sorot mata zee menajam amarah terlihat begitu jelas.

"Zee lu kenapa? Ashel berusaha melepaskan cengkraman zee. Tanpa sengaja zee mendorong tubuh ashel sehingga membuat ashel terjatuh lalu meringis ke sakitan. Adel yang melihat itu akhirnya berhasil melepaskan cengkraman zee  lalu membantu ashel.

Goresan Luka S2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang