Chapter 44

326 33 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Semua orang di buat panik. Siapa yang tidak panik setelah menemukan marsha yang tengah pingsan di pinggir kolam renang dengan sekujur tubuh yang dingin dan bibir sedikit membiru.

"sha....marsha bangun sha," adel mencoba menepuk-nepuk wajah marsha agar mendapatkan kesadarannya kembali namun usahanya gagal.

"sha! Zee yang melihat itu pun langsung menyingkirkan orang-orang yang malah mengerumuni marsha.

"sha! Panggil zee namun lagi-lagi tidak mendapatkan respon apa pun dari marsha.

Zee mengangkat tubuh marsha.

"panggilan ambulan cepat! Perintah zee sembari berteriak. Zee tahu pasti apa yang terjadi dengan marsha kalian tidak lupa kan zee itu adalah seorang dokter.

"maaf sha, maaf seharusnya aku ga pergi ninggalin kamu semalam. Maaf sha, hiks...Hiks...,"

"masrha," itu mina, dokter pribadi marsha. Kedua orang dokter itu terlihat panik dan di ikuti oleh yang lainnya.

Beberapa orang sudah berada di dalam mobil ambulan yang tengah membawa mereka ke salah satu rumah sakit terdekat. Di saat itu zee sama sekali tidak melepaskan marsha dalam pelukannya bahkan dia lupa jiko di dalam sana ada ashel yang ikut serta di dalamnya. Memperhatikan setiap intensi zee kepada marsha.

Ketahuilah setiap detik ashel terluka. Bahkan saat miliaran kali zee bilang mencintainya saat itu hatinya terasa sangat nyeri bagaikan di tikam belati tumpul.

"apa yang sebarnya terjadi zee? Tanya adel.

"aku berjanji del, aku janji akan membuat marsha tetap hidup. Aku janji," kata zee dengan tetap memandangi wajah marsha di dalam pelukannya.

Sesampainya di rumah sakit marsha langsung mendapatkan penanganan dokter.

"mina! Panggil zee. Mina baru saja keluar dari ruangan marsha.

"aku tidak tahu pasti seperti apa dia menjalani hidupnya zee. Yang aku sadari ternyata dia benar-benar berjalan menemui maut," ucap mina yang membuat zee bingung maksud dari ucapannya.

"dia hanya menjaga hatinya buat kamu dan membiarkan jantungnya rusak buat menerima semua rasa sakitnya," kaya mina lagi, saat itu juga zee tersungkur tak berdaya, untuk kedua kalinya dia jatuh dalam rasa sakit yang sama seperti tujuh tahun silam.

"satu hal yang perlu kamu tahu walau ini terlambat," mina kembali memberikan sebuah buku diary milik marsha.

Semua orang berkorban terlalu dalam agar bisa mendatangkan banyak bahagia, mereka rela terluka begitu parah asal bisa membuatnya bahagia. Zee sudah menemukan bahagianya disaat marsha sengan anggunnya menggoreskan luka di hatinya, saat itu zee setengah mati bangkit dan menyembuhkan segala lukanya, dia hampir sembuh bahkan sudah berangsur-angsur sembuh....





Goresan Luka S2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang