Kisah goresan luka ini adalah kelanjutan dari kisah luka di masa lalu, kisah dimana luka-luka terbungkus rapi dan di bawa oleh masing-masing dari mereka.
Dimana empat bocah ini di tuntut untuk menjadi dewasa dengan luka-luka mereka, mereka hadir de...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Author pov
Semenjak cindy dan jinan bercerai, gracia jadi dengan mudah menemui anak nya dengan cindy, yakni ara.
Kaya pagi ini dia udah di rumah cindy untuk ikut sarapan pagi dan juga mengantar kan ara, freya dan chika ke sekolah, kalau di tanya shani kemana ko bisa gracia malah makan di rumah janda. Ups🤭 ! Jangan salah janda bukan sembarang janda kalau jandanya modelan kaya cindy si yang ngantri banyak. Shani pagi-pagi banget di jemput feni, katanya ada rapat penting, entah apa tapi rada aneh banget orang jemputnya subuh-subuh banget tapi gracia ga ambil pusing.
Dimeja makan sudah ada cindy, ara, freya, gracia dan chika.
"Ge makannya pelan-pelan" kata cindy tanpa sadar tangannya mengusap sisa makanan yang tertinggal di ujung bibir gracia. Hal itu sontak membuat dua anak gadis mereka tercenga melihat interaksi kedua orang tuanya.
"Hmm..." Deheman chika membuat cindy tersadar akan tindakannya barusan.
"Eh-eh maaf ge aku.."
"Ga apa-apa cin santai aja"
Setelahnya mereka kembali makan dengan khidmat, gracia selalu suka dengan apa pun yang Cindy masakan untuknya, duduk bersama cindy dan juga anaknya membuat dia mengenang masa lalu, masa di mana cuman ada cindy dan ara di hidupnya. Kedua wanita beda generasi itu begitu di sayangi gracia, apa-apa selalu dia usaha kan demi kebahagian dua bidadarinya itu tapi dia sadar, dirinyalah penyebab luka untuk dua bidadarinya itu.
Mereka makan dengan di penuhi pikiran masing-masing. Cindy dengan debaran yang masih sama saat tangannya dengan lembut menyentuh kulit wajah gracia. Ara ingin rasanya masa-masa indah itu kembali hangat di rumah ini, tapi semua hanya harapan kosong yang sia-sia belakang. Sedangkan chika entah apa yang dia pikirkan, hatinya gamang dan ada banyak luka gores di hatinya.
"Nanti sore kita mau ke bandung ra, mau jemput zykala kamu mau ikut ra? Fe juga kalau mau ikut boleh sekalian liburan"
"Engga nda ara ada janji sama mira" sahut ara.
"Kalau kamu fe?
"Engga ah tan, kalau ka ara engga ikut fe engga ikut. Makasih ya tan" sahut freya tersenyum manis. Anak-anaknya cindy emang indentik dengan senyum sejuta pesona mirip banget senyumannya kaya cindy, ga ada yang dominan ke jinan eh ada sifat coolnya freya sama ara mirip ke papa nya tapi ara menolak untuk itu, katanya dia keren kaya ndanya..
---
"Hah gila kamu ci! Bentak feni, feni ga habis pikir dengan jalan pikiran shani.
"Kamu sadar ga si apa yang kamu lakuin itu ci? Kamu lagi melukai diri kamu sendiri tahu ga! Shani menggeleng tindakan nya memang tidak setujuh dengan ucapan feni tapi beda dengan hatinya. Sejujurnya dia terluka bahkan lebih parah dari sebelumnya tapi kali ini penyebab adalah dirinya sendiri. Dia sedang melukai dirinya sendiri.