Chapter 10

599 59 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









































* * *



























































Seseorang berparas cantik menatap nanar pada hasil lab kesehatan nya. Ternyata dugaannya benar, sakit yang di deritanya bukan sakit biasa.

"Gimana hasilnya? Tanya wanita lain di sebelahnya, tanpa mengatakan apa pun dia memberikan kertas itu ke pada lawan bicaranya.

"Ini....." Wanita itu terkejud, dia menutup mulutnya dengan telapak tangan.

"Tolong jangan katakan kepada siapa pun soal ini ya, aku mohon" katanya. Seseorang itu tekpaksa mengiyakan permintaannya.


---

Cindy baru saja keluar dari ruangan dokter yang tidak sengaja berpapasan dengan shani yang baru saja.

"Lho cin sedang apa di sini? Kamu sakit? Tanya shani, wajah cindy memang sedikit pucat.

"Iya ci asam lambung ku lagi kambu, kalau cici sendiri sedang apa disini?

"Oh itu aku lagi nganter feni kontrol, sekarang orangnya lagi nebus obat di depan" kata shani.

Feny datang dengan membawa kantong berisi obat.

"Eh cindy" sapa feni.

Mereka berempat menuju kantin rumah sakit lalu memesan minuman buat nemenai obrolan mereka.

Sejenak suasana canggung tercipta.

"Zee udah pulang ci, aku denger dari ara adiknya itu ikutan olimpiade matematika" tanya cindy, shani menatap lawan bicaranya.

"Iya cin, besok lusa baru balik tapi besok aku sama nda ny dan juga yang lain mau nyusulin dia sekalian liburan barang. Kamu, ara sama freya mau ikut kami ke bandung cin? Tanya shani, Shani berharap cindy mengiyakan ajakannya tapi cindy hanya menggelengkan kepalanya. Mungkin karena dia masih sakit jadinya dia menolak ajakan shani.

Obrolan berlanjut sampai membahas hal-hal random. Sampai akhirnya ponsep shani berbunyi. Terlihat gracia di layar ponsel shani, yang menandakan panggilan itu berasal dari gracia.

"Iya ge kenapa?

"Udah pulang belum ci? Suara gracia terdengar nyaring sampai orang lain bisa mendengar suaranya.

"Belum mungkin bentar lagi, kenapa ge?

"Sayang mau aku jemput?

"Engga ge makasih"

Goresan Luka S2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang