Kisah goresan luka ini adalah kelanjutan dari kisah luka di masa lalu, kisah dimana luka-luka terbungkus rapi dan di bawa oleh masing-masing dari mereka.
Dimana empat bocah ini di tuntut untuk menjadi dewasa dengan luka-luka mereka, mereka hadir de...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chika yang mengetahui adiknya kesayangan di hukum, dia mencuri-curi alasan untuk menemui zee di jam pelajaran yang masih berlangsung. Sebelum dia ke tempat zee dia kekantin sebentar untuk membeli air mineral dan susu coklat dingin. Untuk siapa lagi kalau bukan untuk adiknya itu. Dari kejauhan korea matanya menangkap sosok adiknya yang tengah duduk di koridor toilet sekolahnya, zee pun terlihat sedang mengipas-ngipas ke arah wajah ashel yang juga duduk di sebelahnya. Chika melangkah kan kakinya menuju zee dan ashel, senyuman pun tersungging di wajah chika. Tepat dihadapan zee dia langsung menyodorkan susu coklat dan air mineral tapi di saat yang bersamaan ada sosok gadis lainyang melakukan hal yang sama ke zee. Kedua orang tersebut saling melemparkan tatapan yang membuat zee dan ashel ikut menatap mereka berdua.
Zee pun bangkit dengan senyumannya yang di tampilkannya membuat ashel lagi-lagi berdecak sebal atas sikap zee. Zee pun menyambut hangat pemberian gadis itu. Ia gadis yang tadi pagi membuat dunianya berantakan seketika. Sedangkan chika menatap lirih susu dana air mineralnya yang sengaja di belinya untuk zee. Sedangkan zee terlihat menarik kedua pipinya untuk menampilkan senyumannya.
"Marsha..." Ashel pun ikut bangkit mengenali sosok di hadapannya.
"Maaf zee karena nolongin aku kamu jadi kena hukuman" kata marsha. Iya gadis yang tengah berdiri di hadapan mereka itu adalah marsha.
"Chik, di sini rupanya kamu chik, aku cariin juga? Panggil ara ikut bergabung.
"ya ampun zykala, nda ga ngasih uang jajan ampe lu kerja sambilan di sekolah? Lanjut ara meledek adiknya sembari mengacak-acak rambut zee, zee lalu menyingkirkan tangan ara di kepalanya. Ara tersenyum puas akan perlakukan pada zee, itu caranya menunjukan kasih sayangnya terhadap adiknya itu.
"Ahhhh ka chikaaaaaaa" ucap zee manja, dia langsung gelendotan di bahu kiri chika menyadarkan kepalanya ke kepala chika, tangan chika tidak tinggal diam dia mengelus-elus manja wajah adiknya.
"Katanya udah gede tapi kelakuan masih kaya bocah" sindir ashel lalu pergi meninggalkan mereka.
"Hahaha tapi kalau kamu terus kaya gini zee itu bakalan buat chika susah punya pacar" goda ara, lagi-lagi ara berhasil membuat bayi dino kesal.
"Ra udah deh jangan godain zee terus" sahut chika.
"Oh ia kayanya aku baru ngeliat kamu deh" akhirnya ada yang sadar juga dengan kehadiran marsha di sana.
"Ah ia dia marsha dan hari ini hari pertama dia bersekolah di sekolah kita"
"Sha yuk ke kelas" aja zee, dia mengulurkan tangannya pada marsha, marsha tidak langsung menanggapi uluran tangan zee dia menatap zee sebentar dan setelah itu barulah dia menyambut uluran tangan zee.
Keduanya pun tersenyum setelah keduanya terjadi eye contact dan interaksi keduanya pun tidak luput dari menglihatan chika. Chika hanya memutar matanya jengah, tiba-tiba saja hatinya memanas. Sedangkan kedua orang itu hanya berpamitan lalu pergi, chika menatap punggung zee hingga akhirnya menghilang dari sana.