Chapter 9

521 57 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















































* * *


























Ashel termenung di atas ranjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ashel termenung di atas ranjangnya. Mendadak saja pipinya memerah saat kembali mengingat kejadian tadi pagi. Apa zee reflek melakukanya atau memang insiatif dari dirinya sendiri? Entah lah yak, ashel kembali menutup wajahnya malu ketika membayangkan wajah zee yang tersenyum padanya.

"Shel? Panggil seseorang yang baru saja memasuki kamarnya.

Ashel tersentak kaget, lalu menoleh melihat adel yang sudah berdiri di samping ranjangnya.

"Napa del?

"Kamu yang kenapa shel?

"Hah? Kenapa apanya? Tanya ashel binggung dengan pertanyaan adel barusan.

"Lu senyum-senyum gitu" ucap adel yang sudah naik ke ranjang ashel lalu tiduran di sebelahnya.

Blush

Pipi ashel kembali memerah.

Ashel mengalihkan pandangannya keatas nakas saat mendengar ponselnya berbunyi. Gadis itu meraih ponselnya dan melihat panggilan masuk dari zee, sejenak ashel merasa berdebar kenapa tiba-tiba ia di landa gugup seperti ini. Silan zee mampu membuat jantungnya berdisko.

Ashel menghembuskan nafasnya perlahan lalu menggeser tombol hijau.

"Halo?

"Ha-halo" bego ashel gugup.

"Kamu kenapa cel?

Ashel menelan salivanya. "Ga-gapapa kenapa emang zee? Tanya ashel yang masih berusaha bersikap senormal mungkin.

Goresan Luka S2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang