Chapter 20

400 46 34
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



















Author POV

Di hari minggu yang ceraah ini ashel sedang asik menyiram bunga ketika tiba-tiba selang yang ia gunakannya mati. Merasa heran gadis itu segera memeriksakannya. Tepat saat wajahnya mengamati kearah lubang selang, air tiba-tiba menyala sehingga menyebulah air yang membuat wajah hingga sebagian bajunya basah. Rasa kaget plus shock yang ashel rasakan segera menghilang digantikan rasa kesal saat telinganya menangkap suara gelak tawa. Tanpa melihat wajahnya pun ashel sudah bisa menebak kalau orang itu adalah azizi zykala senja natio harlan, atau yang biasa di zee.

"Aziz zykala senja natio harlan. Kenapa si nyebelin banget. Basah semua kan," gerutu ashel kesal sambil mengusap wajahnya, menyingkirkan sisa sisa air yang ada di sana.

"Ya elah cel, sekalian lu pasti belum mandi kan? Kurang baik apa coba gua tuh mandiin lu," balas zee disela tawanya

Ashel membalas dengan tatapan sebal, tapi yang di tatap malah senyum-senyum tanpa rasa bersalah sama sekali. Membuat sebuah ide jahil melintas di kepala ashel. Dan belum sempat zee menyadari ada bahaya yang mengintai tahu tahu ashel udah mengarahkan selang air ke arah zee. Membuat cewek tengil itu kelang kabut dan sebisa mungkin berlari menghindari. Melihat hal itu membuat ashel sama sekali engga bisa menahan tawanya. Tawa puas ketika menyadari kalau dendamnya telah terbalaskan.

"Aduh acelllll gua udah mandi tahu. Mana udah keren gini juga. Ngapain pake lu siram juga si. Di kira gua bunga apa pake di siram?" Gerutu zee sambil mengibas-ngibaskan bajunya yang sedikit basah. Untung aja zee tadi cepet ngehindar, sehingga hanya beberapa percikan aja yang mengenai wajah dan bajunya.

"Siapa suru lu iseng. Pake nginjek selangnya jadi bikin muka gua sama baju gua basah gini," balas ashel sambil berjalan ke arah kursi ayunan yang ada di perkarangan rumahnya. Tempat yang sangat asik digunakan untuk bersantai di sore hari. Hal yang sama juga di lakukan zykala yang berjalan mengekor sebelum kemudian duduk tepat di samping ashel.

"Iya deh acel, zykala minta maaf ya," kata zee sambil mengusap poni lepek ashel yang membuat ashel terdiam. Namun sekilas, zee menangkap senyuman sama diwajah gadis itu, membuatnya tanpa sadar ikut tersenyum.

"Oh iya lu ngapain disini? Tumben banget lu ke sini zee, oh gua tahu mau ketemu marsha ya?" Tanya ashel beberapa saat kemudian.

Kepala zee menggeleng, ashel lega.

"Engga cel gua pengen ketemu lu aja udah lama ga berantem sama lu"

"Cie cie cie, jadi ceritanya zykala senja lagi kangen jih sama gua?" Kata ashel terlihat becanda.

"Ya dikit sih, cel," balas zee yang membuat ashel tak urung tersenyum mendengarnya. Kemarin terakhir zee ke sini ashel sempet salah paham sama zee, dia pikir zee datang menemuinya eh ternyata tujuannya zee itu marsha, bukan dia.

Goresan Luka S2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang