Kisah goresan luka ini adalah kelanjutan dari kisah luka di masa lalu, kisah dimana luka-luka terbungkus rapi dan di bawa oleh masing-masing dari mereka.
Dimana empat bocah ini di tuntut untuk menjadi dewasa dengan luka-luka mereka, mereka hadir de...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•
•
•
• • •
Shani terbangun dengan seseorang yang masih memeluk pinggangnya dan enggan melepaskan tubuh Shani sedikit pun.
Shani memandangi wajah cantik di sampingnya lalu mencium lembut pucuk kepala gracia.
Dulu bersama gracia bagi shani adalah ketidak mungkinan yang selalu dia aaminkan dan dia bersyukur bawasannya Tuhan masih baik dengan menyatuhkan dia dan gracia dalam ikatan pernikahan.
Perjalan cintanya tidak lah mudah, pasang surut cobaan malah membuat perasaannya kepada gracia kala itu semakin besar dan setelah bertahun-tahun kedua saling merawat goresan-goresan luka merek masing-masing akhirnya Tuhan berbaik hati dengan mempertemukan kembali mereka. Walau saat itu shani kembali pada kenyataan bahwa memiliki gracia hanya dalam angannya saja tapi lihatlah betapa bahagianya mereka saat ini.
Sebelum akhirnya bahagia dan menemukan gracia lalu bersama nya shani terlebih dulu melewati banyak cobaan, kehilangan seseorang yang saat itu jadi alasan untuk tetap hidup sampai akhirnya dia bolak balik ke psikiater akibat depresi. Sampai akhirnya Tuhan mengirimkan malaikat kecil yang di berinama sama seperti anaknya.
Kedua mata yang tadinya terpejam itu tiba-tiba terbuka. Sontak saja hal itu membuat shani terkejut.
"Belum selesai juga ci natap aku nya? Ujar gracia di depan wajah shani yang tengah menatap wajah cantiknya.
"Ge ish..." Shani hendak bangkit tapi tangan gracia terlebih dulu merangkul pinggang Shani. Memeluk shani dari belakang, mencium pundak shani dengan lembut lalu di akhir dengan mencium kedua pipi shani.
"I love you ci" kata gracia membisikan di telinga shani yang membuat bulu kuduk shani berdiri.
Shani tersenyum lalu mencium sekilas hari bibir lembut gracia.
"Ge sama-sama terus ya sampai selamanya" kata shani, gracia menggeleng membuat shani menautkan kedua alisnya.
"Jangan selamanya ci karena mungkin aku ga sanggu itu terlalu lama, aku akan menemani kamu sampai batas waktu yang Tuhan kasih dan selama itu aku akan berusaha membahagiankan kamu dan anak-anak kita"
Shani tersenyum menyentuh wajah perempuan yang sangat di cintainya itu.
"Aku berharap semuanya berjalan seperti yang aku harapkan. Karena kalau boleh jujur, aku ta bisa berakhir di dunia tanpa kamu yang membuatku bertahan sekuat ini" ucap shani. Seketika gracia terdiam mencerna kata demi kata yang di ucap shani.