#Sicklit #teenfiction #sickmalelead
Tentang sedikit rasa, yang takut akan kehilangan dan juga dihantui rasa penyesalan ~giandra mahendra
Aku tidak percaya, diriku terjebak cinta yang tak berujung
Yang selalu menorehkan luka dan tidak pernah memberi...
"Sepertinya lebih baik begitu" jawab argan cepat membuat giandra menghela nafas pelan, merasa sakit.. mendengar kata-kata yang dilontarkan sang papa
"Pah.." kesal bian menatap argan jengah begitu pula dengan rean yang terlihat kesal melihat sikap dingin papanya terhadap gian adik bungsunya
"Tidak perlu mas, kita coba dulu ya? Semoga saja mama dan papa tidak marah lagi" ujar wina membuat argan terdiam karena ia sangat lemah terhadap istrinya tersebut dan sangat sulit untuk menolak apa yang sudah dikatakan istrinya
"Ughh..."
"Ehh dek kenapa? Sakit?" Tanya bian panik sembari mengusap kepala gian dengan lembut karena ia melihat adiknya itu menunduk dan seperti merintih menahan sakit hingga membuat wina dan juga rean juga menatapnya khawatir
"Ahh apa bang? Gak ada.. gian beneran kekenyangan kayany bang, perut gian terasa gak nyaman" jawab gian berbohong agar abangnya itu dan juga yang lainnya tidak khawatir padanya
"Yasudah.. kembali kekamar dan langsung tidur, dan jangan bermain game lagi besok ada kelas pagi kan? Bunda gak mau kamu bangun kesiangan" ujar wina dan menekankan diakhir kalimatnya.
"Iya bun.. gian kekamar ya"
💜
Gian berbaring dengan perlahan, matanya enggan menutup karena saat ini kepalanya masih terasa pusing hingga akhirnya ia memutuskan untuk bangkit dan bersandar lalu mengambil ponselnya yang berada diatas lemari kecil disamping tempat tidurnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lo ga bisa liat tempat vin, bisa-bisanya ngomong kotor di grup inti" cibir gian pelan dan tertawa melihat kelakuan alvin yang menurutnya kelewat dingin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
