🚦
Giandra perlahan membuka matanya secara perlahan disaat ia merasakan ada sebuah tangan yang menggenggam tangannya dengan erat dan dirinya saat ini melihat dengan sangat jelas bahwa ia benar melihat mata sang papa arganandra dari dekat
"Gian?" Panggil argan lirih membuat giandra yang mendengar panggilan tersebut mulai tersenyum lembut hingga detik berikutnya dirinya merasakan usapan lembut pada bahu kirinya dan mulai menoleh untuk melihat siapa yang sedang berada disebelah kirinya
"E..yang" ujar giandra lirih dan menatap cukup terkejut mahendra juga ratih yang berdiri bersebelahan
"Ma..af" ujar giandra namun mahendra semakin erat menggenggam tangan cucu terakhirnya itu sembari menggeleng dan mulai meneteskan air matanya
"Enggak.. gian gak perlu minta maaf, eyang yang salah karena selalu menyalahkan kamu sayang. Maafin eyang" ujar ratih dan terisak sembari mengusap halus kepala cucunya itu
Entah apa yang harus dilakukan giandra saat ini!!
Dan bagaimana pula perasaan yang dirinya rasakan sekarang!!
Apakah senang? Karena semua orang yang ia sayang mulai menerimanya dan kembali tersenyum tulus kepadanya meski dihiasi isak tangis
Ataukah sedih? Karena ia sudah cukup bisa merasakan bahwa kebahagiaan yang ia rasakan saat ini akan segera berakhir dengan buruk
"Sakit... Eyang" rintih giandra lalu terisak pelan disaat ia kembali merasakan sakit itu.
"Percaya eyang! Gian akan sembuh, yang kuat sayang.. eyang mohon bertahan" lirih ratih memohon dan semakin tidak bisa menahan air matanya yang mengalir deras disaat giandra cucunya mengadu sakit
Sedangkan giandra mulai menggenggam tangan mahendra dengan erat mencoba menahan rasa sakitnya tanpa perduli pada alat yang menjepit ibu jarinya
"Maafin gian ya eyang? Gian udah misahin eyang dari gean.. gian gak bermaksud begitu"
"Maafin gian eyang.." ujar giandra semakin lirih dan pelan
Nafas pemuda itu terlihat semakin naik turun dan tidak beraturan, wajahnya meringis menahan sakit membuat ketiga orang yang melihatnya mulai merasa panik akan kondisi pemuda itu
"Giandra..?"
"Gian?" Panggil argan panik disaat putranya itu semakin merintih dan kesakitan hingga dengan cepat mahendra menekan tombol darurat yang berada tepat disebelah tabung oksigen kecil yang terhububg pada cucunya
💔
"Bapak, ibu.. tolong tunggu diluar ya?" Ujar salah seorang suster sembari membawa argan dan juga kedua eyang giandra untuk keluar dari ruang ICU agar bisa memberi akses lebih untuk dokter ilyas
"Giandra mah, gian... Putraku pah" ujar argan panik sembari matanya menatap giandra yang masih merintih kesakitan.
Mahendra berusaha menenangkan argan yang terlihat menangis, dia juga sangat khawatir dengan kondisi cucunya..
Namun...
Jika dia juga seperti putranya, makan siapa yang akan menenangkan mereka?
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm NOT OKAY ~ END
Teen Fiction#Sicklit #teenfiction #sickmalelead Tentang sedikit rasa, yang takut akan kehilangan dan juga dihantui rasa penyesalan ~giandra mahendra Aku tidak percaya, diriku terjebak cinta yang tak berujung Yang selalu menorehkan luka dan tidak pernah memberi...
