38. bersama gean

1.2K 72 3
                                    

🚦

Giandra melajukan motornya dengan cepat tanpa memperdulikan orang-orang yang mengumpatinya karena berkali-kali dirinya hampir menabrak beberapa orang baik yang mau menyebrang maupun yang sedang berjualan dipinggiran trotoar.

"Dasar bocah sialan"

"Kurang ajar kamu"

"Mati aja lo sana!!"

"Pelan-pelan woyy anjengg"

"Gak ada otak lo bangsat"

"Mau mati sendirian aja lo"

Giandra tersenyum tipis sembari mengusap kasar air mata yang sedari tadi menetes, dirinya tidak bermaksud melajukan motornya dengan kencang dan dia juga tidak berniat mencelakai orang...
Namun ia butuh pelampiasan untuk bisa meredam emosinya

Saat ini... Entah kemana tujuan dirinya sekarang. Namun yang pasti ia hanya ingin menyendiri tanpa ada yang mengganggu ataupun menemaninya

"Mereka yang gak kenal aja ngedoain gue cepet mati, harusnya lo itu mati aja giandra!! Hidup lo benar-benar gak guna, papa aja gak mau maafin lo, sampai kapan lo harus nunggu maaf dari mereka?" Monolog giandra seorang diri membuat siapapun yang melihatnya pasti akan ikut merasakan sakit yang dialami pemuda itu

💜

Geandra terus melajukan motornya, hingga pada akhirnya dia berhenti dan memarkirkan motornya didepan sebuah pemakama. Elite yang terlihat benar-benar rapi dan sangat sepi.

Ia berjalan menyusuri makam demi makam hingga pada akhirnya dirinya berdiri disebuah makam yang nisannya bertuliskan nama

GEANDRA MAHENDRA BIN ARGANANDRA MAHENDRA

"Ge gimana kabar lo disana? Gue kangen sama lo gean" ujarnya sembari berlutut dan memegang nisan abang kembarnya itu

"Bisa jemput gue sekarang gak ge? Gue capek... Sakit, gue gak sanggup lagi bang" lirihnya dan terdengar sangat putus asa

"Maaf... Karena gue yang selalu maksa lo buat ngakuin semuanya sampe buat lo putus asa"

"Maafin gue ge... Gue mohon jemput gue" ujarnya lagi dan detik itu juga ia kembali teringat akan kejadian tiga tahun lalu yang merenggut geandra dari keluarganya dan menjadi awal mula kehancurannya

⏱️Flashback on⏱️

Geandra hanya diam menatap semua anggota keluarganya yang berkumpul diruang keluarga.

Sedangkan dirinya menemani sang adik yang duduk dibawah tangga sembari bermain game diponselnya.

Geandra mengerti mengapa giandra selalu menjaga jarak dengan anggota keluarga mereka yang lain karena jika sedang berkumpul seperti ini.. keberadaan adik satu-satunya itu tidak pernah dianggap ada dan hal itu juga menyakiti hatinya

"Gi gimana kalo lo ikut gue aja, mau gak..?" Tanya gean dengan lirih membuat giandra yang mendengar apa yang dilontarkan gean mulai menatap abang kembarnya itu dengan heran

"Maksud lo ge, ikut lo kemana?" Tanya giandra

Geandra tertawa miris dan menatap seluruh anggota keluarganya dengan tatapan sendu, entah apa arti dari tatapan matanya itu...
Namun yang pasti, dirinya benar-benar seperti orang yang sudah kehilangan arah dan tidak memiliki tujuan hidup lagi

I'm NOT OKAY ~ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang