#Sicklit #teenfiction #sickmalelead
Tentang sedikit rasa, yang takut akan kehilangan dan juga dihantui rasa penyesalan ~giandra mahendra
Aku tidak percaya, diriku terjebak cinta yang tak berujung
Yang selalu menorehkan luka dan tidak pernah memberi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Giandra tersenyum sembari menatap layar ponselnya yang memperlihatkan pesan-pesan singkat dari naraya sang kekasih, dirinya menjanjikan untuk pergi kepantai bersama naraya esok pagi dan saat ini ia harus beristirahat penuh agar hal yang tak diinginkan tidak merusak harinya dan naraya besok
"Lo gak abang izinin buat pergi dek.." ujar bian tiba-tiba ditelinga adiknya itu karena dirinya sedari tadi memperhatikan dan ikut membaca apa yang sedang giandra ketikkan pada ponselnya
"Astafirullah bang... Lo bisa-bisanya" ujar giandra cukup terkejut karena bian yang bebisik ditelinganya dan muncul secara tiba-tiba.
Padahal sedari tadi biandra duduk diatas sofa ditengah-tengah yoga dan alvin yang sedang tidur sembari bermain ponsel sedangkan bayu keluar sebentar untuk membeli makanan.
"Lo gak boleh pergi, kondisi lo masih belum stabil dek.. jangan ambil resiko" ujar bian
"Sebentar aja bang, sebelum magrib gue bakal balik dan langsung pulang kerumah" jawab giandra
"Enggak dek, dengerin omongan abang" ujar bian dan mengalihkan pandangannya dari giandra