7. masalah baru

1.5K 74 1
                                        

🚦

Giandra berbaring diranjang pasiennya dengan mata yang terpejam.

Dia tertidur sedari tadi sejak dipindahkan dari ruang UGD keruang rawat bisa.

Atau lebih tepatnya, pingsan mungkin...

Infus yang menghias dipunggung tangannya serta alat oksimetri yang menjepit ibu jarinya akan menjadi aksesories sementara yang melekat ditubuhnya

"Terimakasih mas" ujar alvin pada portir yang tadi mengantarkan gian keruang rawat.

"Sama-sama mas.."

"Ohh iya yang tadi jangan lupa mas, pasien jangan diberi makan dulu setelah sadar tadi kata dokter karena nanti saat sadar akan langsung dilakukan rontgen dan CT scan

"Baik mas" jawab alvin cepat.

"Kalau begitu saya permisi" ujar portir itu lagi lalu pergi dari ruang rawat tersebut

.

"Gian baik-baik aja kan?" Tanya yoga sembari menatap wajah pucat gian yang tertidur lelap

"Belum tau yo, perawat baru ngambil sample darahnya aja tadi" jawab bayu

"Beneran gak ngabarin bang rean atau bang bian nihh?" Tanya yoga lagi" tanya yoga lagi

"Lo kan udah denger gian bilang apa di UGD tadi, jangan kasih tau siapapun kalo kita bawa dia kesini" kali ini alvino yang menjawab pertanyaan yoga

"Gue tau, tapi mereka? Gak ada dari mereka yang nanyain keadaan giandra ke kita... Mereka tau gak sihh, kalo beberapa hari ini gian sakit ahhhh" kesal yoga dan mengacak rambutnya frustasi.

Bagaimana tidak? Sudah selarut ini tidak ada satu anggota keluarganya yang menanyakan kondisi gian.

Alvino terdiam dan tidak tau harus mengatakan apa, hanya dia yang mengetahui bagaimana hubungan gian dan keluarganya

Bahkan saat ini..

Bayu dan yoga pun tidak mengetahui bahwa gian telah memesan kamar disebuah hotel dan malah berakhir dikamar yang sangat gian benci.

"Bay..?" Panggil gian lirih saat ia terbangun dari tidurnya dan mendapati ada bayu yang duduk disamping tempat tidurnya

"Ehh iya! Kenapa gi?" Tanya bayu cepat membuat yoga dan juga alvin yang duduk disofa sembari berdebat tadi menoleh dan langsung mendekati gian

"Haus gue.." lirih gian dan menatap air mineral botol yang berada diatas nakas

"Bentar" dengan cepat bayu membantu gian untuk duduk dengan perlahan lalu memberikan minum tersebut menggunakan sedotan setelah yoga menyerahkan air minum itu padanya tadi

"Anter gue pulang vin" lirih gian lagi membuat ketiga sahabatnya itu menatapnya tidak percaya karena kata-kata yang ia lontarkan

"Pulang kemana? Lo punya tempat tujuan?" Kesal alvin dan menatap sahabatnya itu dengan jengah

"Vin.." potong gian cepat

Sungguh...

Sahabatnya itu benar-benar tidak bisa menahan mulutnya untuk tidak berbicara jujur

I'm NOT OKAY ~ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang