14. mimpi buruk

1.4K 82 4
                                        

🚦

"Dah ah ribut mulu, nih abang gue beliin camilan buat kalin" ujar giandra sembari meletakkan 3 box pizza berukuran cukup besar ke atas meja, membuat semua orang yang berada diruangan tersebut berhamburan menghampiri meja

"Wahhh baik banget abang lo bang, beliin pizza sebanyak ini" ujar zidan salah satu anggota bem

"Katanya kalian pasti banyak ngeluarin tenaga buat event ini. Kalo kurang bilang aja ntar bakal gue pesenin lagi" jawab gian karena dilihatnya ternyata semua anggota pada kumpul

"Makasih bang" teriak mereka berbarengan membuat giandra hanya tersenyum mendengarnya

"Ini ada rapat seluruh anggota apa ya? Kok pada kumpul semua"

"Sultan mah beda ya, beli makanan mahal kaya gini berasa beli permen" celetuk bayu membuat giandra dengan cepat menoleh dan menatap mata bayu tajam

"Lawak lo bay..." Cibir gian pada bayu

"Bokap lo tuh yang kaya" lanjutnya

💜

"Lo beneran gak ikut gi?" Tanya bayu pada giandra yang berbaring dikasurnya membelakangi ketiga sahabatnya yang sedang bermain game.

Setelah push rank disekret tadi karena kurang puas mereka melanjutkannya dikamar hotel giandra.

"Kalian aja bay, gue ngantuk banget" jawab giandra bohong padahal saat ini ia sedang mati-matian menahan mual dan sakit pada punggungnya

Ketiga laki-laki itu hanya mengedikkan bahu dan kembali fokus pada game yang ada diponsel mereka tanpa mereka sadari gian sedang berbaring tidak nyaman diatas kasurnya

"Hoekk.."

Baik alvin, yoga maupun bayu terdiam sesaat dan saling menatap satu sama lain disaat indera pendengaran mereka menangkap sebuah suara yang cukup membuat mereka bingung sekaligus khawatir

"Hoekk"

"Eh gi, lo kenapa anjir?" Tanya bayu yang merespon pertama kali karena melihat pergerakan giandra yang bangun dari kasurnya sembari membekap mulutnya kuat lalu berjalan cepat kearah kamar mandi

"Giandra buka gak? Lo kenapa, heyy!" Teriak alvin dari kamar mandi sembari mengetuk pintu tersebut berkali-kali namun tidak ada jawaban dari giandra dan hanya terdengar suara muntah dari laki-laki itu berkali-kali membuat ketiga orang tersebut semakin khawatir akan kondisi giandra didalam kamar mandi.

Mereka bertiga bahkan tidak memperdulikan pada game yang masih berlangsung, karena kondisi giandra saat ini jauh lebih penting dari apapun.

"Gi lo kenapa? Astaga! Panas banget gini badan lo" panik bayu disaat giandra keluar dari kamar mandi dan tanpa sengaja merasakan suhu tubuh giandra yang sangat panas

"Gue lemes banget bay" lirih gian sembari menyangga tubuhnya sendiri sebelum yoga membantunya untuk kembali kekasurnya

"Kenapa gak bilang sihh gi kalo sakit, demam lo tinggi banget ini" tanya yoga khawatir

"Gue gak mau kalian khawatir kaya gini yo" lirih giandra membuat ketiga sahabatnya yang mendengar jawabannya itu hanya bisa menghela nafas.

I'm NOT OKAY ~ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang