17. rean sadar

1.4K 86 0
                                        

🚦

"Dek... Lo?" Ujar bian panik, disaat matanya menangkap jelas aliran darah yang mengalir dari hidung adik bungsunya tersebut.

Namun, giandra dengan cepat menyuruh biandra untuk diam dengan meletakkan jari telunjuknya dibibirnya lalu membersihkan darahnya sendiri secara kasar menggunakan lengannya

"Akhiri hubungan kamu dengan naraya sekarang juga, kalau kamu memang peduli dan juga sayang sama abangmu" ujar argan tegas dan langsung berlalu pergi masuk keruang UGD menyusul wina yang menunggui rean didalam Unit Gawat Darurat tersebut

Giandra diam, seluruh tubuhnya melemah bahkan untuk menyangga tubuhnya sendiripun sudah tidak sanggup.

Tubuhnya hampir saja jatuh, beruntung biandra dengan cepat menangkap tubuh adiknya itu yang hampir saja jatuh menghantam lantai

"Eh dek, lo baik-baik aja kan?" Tanya biandra panik dan membantu giandra untuk duduk dikursi yang tersedia disana.

Giandra tersenyum dan menatap mata bian sendu, dan dia dapat melihat jelas bahwa biandra saat ini benar-benar khawatir terhadapnya

"Bang, sakit..." Lirihnya dan pada akhirnya dirinya tidak dapat lagi menahan air matanya dan malah menangis dipelukan abang sulungnya itu

"Masuk kedalam ya? Lo gak baik-baik aja dek... Abang takut terjadi sesuatu sama lo" minta bian agar giandra mau diajak kedalam UGD agar bisa mendapatkan perawatan juga namun giandra malah menahan lengan bian dan kembali tersenyum

"Gue kuat kok bang, besok jadwa kemoteraphy pertama gue kan? Gue gak mau dirawat lebih awal"

"Lawak banget kalo kaya gitu" jawab giandra tertawa pelan

"Bisa-bisanya lo becanda disaat kaya gini dek
Stop senyum dek, kalo pada kenyataannya hati lo terluka.

Menangis juga bukan sebuah dosa, jangan cuma bisa nyemangatin diri sendiri tanpa mau diberi semangat sama orang lain"

"Yaudah, pulang kehotel aja ya? Abang pesenin lo taksi.. motornya tinggal aja dulu besok kan bakal balik lagi kesini" ujar bian

"Gak usah bang, gue naik motor aja.. masih sanggup kok bawa motor sendiri, lagian jarak rumah sakit ke hotel deket" jawab giandra cepat

Biandra menghela nafas lalu membuka kemeja yang ia pakai yang sama dengan kemeja yang giandra kenakan, sedangkan giandra terlihat bingung dengan pergerakan abangnya sampai pada akhirnya ia mengerti disaat bian menyerahkan kemeja itu kepadanya

"Buat apa bang?"

"Pake kemeja abang aja, lo mau orang ngira kalo lo abis kecelakaan motor? Darah semua ini" ujar bian dan giandra dengan cepat menerima kemeja itu disaat ia melihat kemejanya yang sudah dipenuhi oleh darah yang keluar dari hidungnya tadi.

Beruntung bian masih mengenakan kaos dan juga setelan jas

"Gue balik dulu ya bang, kabarin gue kalo bang rean udah sadar" ujar giandra pelan

"Pulang aja dulu, besok baru kesini jenguk rean.. sekalin buat kemo"

"Bang... Besok gue sendirian ya?" Tanya giandra

I'm NOT OKAY ~ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang