🚦
"Gimana gue...?"
"Hah...?"
"Gue hampir 2 minggu nungguin kabar dari lo gi, telpon lo gak pernah aktif.. chat gue gak pernah masuk. Gue kangen sama pacar gue sendiri yang gak tau dimana keberadaannya"
"Gue berasa kaya orang bodoh Yang ngerinduin orang tanpa tau orang itu punya rasa rindu yang sama atau enggak sama gue" ujar naraya
"Maaf ya nay.." lirih giandra pelan karena merasa bersalah telah menempatkan kekasihnya itu pada posisi yang sulit.
Namun dirinya bisa apa? Disaat kondisi memaksanya untuk melakukan hal itu
"Tapi gue ngerti gian"
"Gue ngerti posisi lo!! Pasti berat banget ya ketika orang yang lo sayang dan selalu lo banggain maksa lo buat pergi, maaf... Gue gak tau tentang hubungan buruk keluarga lo terhadap lo giandra, karena gue fikir apa yang gue lihat terlihat baik-baik aja" ujar naraya namun detik berikutnya..
Naraya mengerjapkan matanya beberapa kali disaat ia merasakan matanya basah seperti ada tetsan air yang jatuh mengenai dahinya, padahal ia berniat untuk tidur sebentar karena giandra yang masih ingin menikmati angin laut.. tetapi sepertinya hujan malah turun
"Nay, maafin gue!!" Ujar giandra meminta maaf kepada naraya hingga membuat gadis itu bangkit lalu terduduk dan mulai menatap giandra khawatir disaat ia melihat darah yang perlahan menetes dari hidung kekasihnya tersebut dan mengenai tepat di wajahnya
"Gian.. lo gak papa kan? Darahnya banyak banget" ujar naraya panik sembari tangannya bergerak melepas kemejanya membantu giandra menahan darah yang keluar dari hidungnya menggunakan kemeja putih yang dirinya pakai, namun tetap gadis itu mengalihkan pandangannya dari wajah giandra yang hidungnya mengalir darah cukup banyak
"Nayy, kemeja lo.. nanti dingin" ujar giandra lirih masih mementingkan kondisi naraya tanpa perduli pada dirinya sendiri yang terlihat sangat menyedihkan
"Sempet-sempetnya lo mikirin gue giandra.."
"Akh.." rintih giandra disaat ia merasakan sakit yang teramat sakit pada ulu hatinya dan juga punggungnya membuat naraya terlihat semakin panik dibuatnya
"Ayo pulang gi, lo gak baik-baik aja ini" ujar naraya cepat sembari membantu giandra untuk berdiri dan memapahnya berjalan menuju kearah alvin, bayu dan juga yoga yang sedang duduk disebuah pondok penjual kelapa muda
"Bay.. tolongin gue" ujar naraya kesusahan sembari memapah giandra yang kesadarannya mulai berkurang.
Ia panik bukan main saat ini.
Ketika dihadapkan pada kondisi giandra yang menurun seperti ini dirinya bahkan tidak bisa membantu sama sekali.
"Gian.." teriak naraya keras disaat tubuh giandra jatuh dan menghantam pasir pantai membuat baik alvin, yoga maupun bayu terlihat panik bukan main.
"Astaga gian.."
"Giandra...!!"
Giandra menutup matanya perlahan, kesadaran pria itu benar-benar hilang sepenuhnya tepat setelah ia terjatuh dari pegangan naraya yang kuat pada tubuhnya
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm NOT OKAY ~ END
Teen Fiction#Sicklit #teenfiction #sickmalelead Tentang sedikit rasa, yang takut akan kehilangan dan juga dihantui rasa penyesalan ~giandra mahendra Aku tidak percaya, diriku terjebak cinta yang tak berujung Yang selalu menorehkan luka dan tidak pernah memberi...
