🚦
"Terimakasih bunda" ujar giandra tiba-tiba hingga membuat wina yang mendengarnya merasa cukup kaget.
Alih-alih marah kepadanya, putra bungsunya ini malah mengucapkan terimakasih kepadanya
"Sayang...?"
"Terimakasih karena bunda udah kasih gian kesempatan buat bahagiain bunda meski dengan cara seperti ini, maaf karena giandra udah buat bunda menderita selama ini"
"Maafin giandra bunda" lirih giandra dengan suara tangis yang tertahan
Wina mendekati giandra perlahan, dan entah kenapa hatinya terasa sakit mendengar kata-kata yang keluar dari bibir putra bungsunya itu.
Dan sekarang dirinya malah membuat putranya itu menangis karena mendengar fakta yang ia katakan sendiri dihadapan kedua putranya
Wina memeluk tubuh putra bungsunya itu dengan erat dan saat ini dapat ia rasakan tubuh giandra bergetar hebat menahan tangis, dirinya melepas pelukan itu dan menatap wajah giandra teduh sembari memegang pipi giandra dengan kedua tangannya.
"Maaf, bunda egois.."
"Tapi. Kehadiran gian benar-benar bunda butuhkan, bunda akan terus berusaha agar bisa menyayangi gian dengan seutuhnya"
"Bunda butuh waktu untuk itu sayang... Bunda mohon, bersabar" lirih wina sedangkan giandra hanya menjawab dengan anggukan kepalanya yang lemah.
Dirinya benar-benar diberikan suasana hati yang bercampur aduk malam ini.
Perih!!
Sakit!!
Sendirian dan kekosongan!!
Apa itu kebahagiaan dan ketulusan? Bisakah ia juga mendapatkan hal itu dari sang bunda dan papa
Sedangkan bian hanya menatap adik bungsunya itu dengan tatapan sendu dan khawatir, kenapa lagi dan lagi sang adik harus kembali menerima rasa sakit dari kedua orang tuanya
"Hati lo terbuat dari apa dek? Kenapa lo hanya menerima tanpa ada diatan untuk protes.
Kalau sakit, bilang!!
Kalau sedih, ungkapin!!
Jangan di pendam sendirian seakan lo baik-baik aja. Padahal nyatanya, lo jauh lebih terluka"
Giandra said :(terimakasih atas semua luka yang sudah bunda dan papa kasih untuk gian.
Gian akan melupakan semuanya seperti biasa, karena memang pada kenyataannya giandra tidak akan bisa dan tidak akan pernah sanggup untuk marah ataupun harus membenci kalian)
(Sampai kapanpun tidak akan pernah)
(Bersabar??)
"(Gian sudah bersabar dan bertahan selama ini bunda..
Gian memang bisa menunggu sampai kapanpun, namun sekarang semuanya sudah berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm NOT OKAY ~ END
Teen Fiction#Sicklit #teenfiction #sickmalelead Tentang sedikit rasa, yang takut akan kehilangan dan juga dihantui rasa penyesalan ~giandra mahendra Aku tidak percaya, diriku terjebak cinta yang tak berujung Yang selalu menorehkan luka dan tidak pernah memberi...