1. khawatir

5.2K 120 4
                                        

🚦

Seorang pria tampan turun dari motor harley miliknya setelah ia berhasil memarkirkan motornya tersebut di tempat parkir yang telah disediakan.

Giandra Mahenda dia adalah seorang pria tampan dengan tubuh proposional dan juga senyuman yang manis, perlahan pria itu turun dari motor besarnya dan mulai melepaskan sarung tangan yang melindungi kedua tangannya sedari tadi.

"Heyyy bro baru sampe lo huh?" Tanya seorang pria sembari merangkul tubuh gian dengan tiba-tiba sehingga membuat gian terlonjak kaget dibuatnya.

Pria itu alvin.. alvino dinata, teman sekelasnya sekaligus sahabat terdekat gian semenjak sekolah menengah.

Tidak lupa juga dua orang dibelakang mereka yang saling merangkul dan tertawa bebas melihat kelakuan alvin pada gian.

Mereka bayu ferdian putra dan juga prayoga atmaja.

"Lo mau ngebunuh gue vin? Kalau gue kena serangan jantung.. lo orang pertama yang bakal gue hantui" kesal gian sembari memukul kepala alvin dengan cukup kuat.

Bukannya marah.. pria berlesung pipit dan memiliki senyum kotak itu hanya tertawa setelah mendapatkan perlakuan kasar dari sahabatnya tersebut.

"Lo berlebihan giandra mahendra, orang macam lo tuh Gak mungkin terkena serangan jantung, yang ada semua orang yang ada didekat lo yang terkena serangan jantung" jawab alvin cepat.

Protes, karena perkataan gian yang cukup dilebih-lebihkan menurutnya.

"Kenapa belum masuk kelas? Lo pada gak mau diusir pak rahmat lagi kan karena terlambat masuk ke kelas dia" tanya gian sembari mengambil tas didalam box yang terdapat pada motor harleynya.

Pak rahmat...

Dosen killer itu bahkan tidak pernah memberikan kesempatan kepada mahasiswanya yang terlambat untuk menjelaskan perihal keterlambatan mereka

"Lo harus intropeksi diri gi, lo juga hampir terlambat bodoh" sahut bayu cepat dan mulai melepaskan rangkulannya pada bahu yoga yang sedari tadi hanya diam.

"Siapa yang sampai kelas paling akhir dia yang bakal bayar makan siang buat hari ini" teriak bayu cepat lalu berlari kencang hingga membuat baik yoga maupun alvin dengan cepat ikut berlari, sehingga membuat gian yang telah mengerti apa maksud dari bayu hanya menghela nafas kasar karena ia sadar setelah melihat ketiga sahabatnya itu berlari seperti orang kesetanan.

"Kenapa mesti lari kalo ujung-ujungnya tetep gue yang bakal bayar semua nanti" cibir gian dan tertawa pelan melihat tingkah laku ketiga sahabatnya tersebut yang menurutnya sangat kekanakan.

"Bagaimana kami tidak menjadi pembicaraan satu universitas kalau setiap harinya Bukan gank hanya mempu membuat keributan" lirih gian dan kembali melanjutkan langkah kakinya untuk menuju kekelas tujuan awalnya.

💜💜💜

Giandra sedari tadi hanya diam sembari menatap makanan yang ada dihadapannya dengan tatapan tanpa minat.

Dia benar-benar tidak nafsu makan saat ini, karena sedari tadi ia hanya memikirkan naraya yang sampai sekarang belum ada kabar sejak semalam.

I'm NOT OKAY ~ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang