11. rasa yang sama

1.2K 67 10
                                        

🚦


Giandra duduk bersandar sembari merapatkan jaketnya, sudah lebih dari tiga jam dia berada ditempat ini.

Namun

Tidak ada tanda-tanda akan Kemunculan gadis yang ia tunggu, yaitu 'naraya'

"Lo beneran semarah itu sama gue nay?" Monolognya dan menatap jalanan dengan sendu

Hingga pada akhirnya tidak berapa lama, netra matanya langsung terfokus pada mobil sedan berwarna putih yang sangat ia kenali berhenti tepat dihadapannya hingga dengan cepat membuatnya berdiri dan tersenyum dengan lebar

Netra matanya mengikuti seorang gadis cantik yang turun dari mobil tersebut dengan terburu-buru hingga dengan cepat pula ia mengahampiri gadis itu dan langsung berlutut dihadapannya.

"Eh lo apa-apaan gi, berdiri gak?" Ujar naraya cukup terkejut karena gian berlutut dengan tiba-tiba

Naraya memaksa giandra untuk berdiri meski usahanya untuk membuat laki-laki itu berdiri gagal

"Maafin gue nay!" Lirihnya.

"Bangun gak lo?" Ujar naraya dengan nada suaranya yang cukup tinggi

"Gue gak bakalan berdiri sebelum gue nerima maaf dari lo nay"

"Apaan sih gi, lebay banget lo.. sumpahh! Berdiri gak? Atau gue bakal tinggalin lo" kesal naraya, namun tetap saja gian tidak menanggapinya sama sekali

"Kalo gitu gue bakal kaya gini terus sampe lo bener-bener maafin gue" ujar gian membuat naraya semakin kesal

"Yaudah! Gue maafin lo gi, puas lo sekarang? Berdiri buru..." Kesal naraya dan jawabannya itu malah semakin membuat giandra tidak bergeming

"Lo gak ikhlas maafin gue ya nay?" Tanya giandra lirih sedangkan naraya hanya bisa menghela nafasnya karena mulai jengah dengan sikap gian yang cukup kekanakan menurutnya

"Astaga! Gue ikhlas giandra.. ikhlas banget sumpah, astafirullah" ujar naraya semakin kesal

Giandra mendongak dan tersenyum memandangi wajah gadis yang ada dihadapannya, hingga dengan cepat ia berdiri lalu memeluk tubuh gadis itu dengan erat. Membuat naraya terdiam dengan perlakuan tiba-tiba giandra terhadapnya.

"Gi..lo, lo ngapain?" Ujar naraya gugup dengan dagunya yang berada dibahu giandra membuat suara itu terdengar jelas ditelinga giandra.

Dengan cepat giandra melepas pelukannya pada naraya dan mengusap tengkuknya tanpa sadar.

Kedua orang itu benar-benar salah tingkah saat ini.

"Maaf nay, gue reflek meluk lo"

🥰

Giandra dan naraya sedari tadi hanya diam sembari memandangi jalanan yang mulai sepi, hanya ada beberapa kendaraan yang lewat dijalanan itu karena sekarang juga waktu sudah hampir larut malam.

Sedangkan stand boba tempat mereka berada sudah lama tutup bahkan sebelum naraya datang. Beruntung, pegawainya membiarkan giandra tanpa mengusir pria itu

"Es bobanya udah cair nay, gak dingin lagi.. maaf ya" ujar gian sembari memberikan 2 cup milk brown sugar yang ia pesan tadi kepada naraya yang hanya diam sedari tadi

I'm NOT OKAY ~ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang