Ketemu Lagi

302 16 0
                                    

"Iya, bunda?" Jawab Aksa. Ternyata bukan lagu yang ia dengarkan melalui earphone, melainkan sambungan telepon. Cowok itu tak peduli gadis dibelakangnya mencak-mencak tak jelas.

"Iya, Aksa pulang sekarang." Jawab Aksa lagi.

####

Sementara itu...

"Menyebalkan!" Gerutu Sara lalu menghentakan kakinya. Gadis itu kembali masuk mobil, Sara tidak jadi berangkat sekolah.

"Nona?" Panggil supirnya yang bergegas menghampiri Sara.

"Mood gue ancur, gue mau ke salon! Gak usah ngikutin gue mulu!" Sentak Sara. Si supir geleng-geleng kepala setelah mobil Sara melaju lebih kencang lagi.

"Punya duit banyak, bisa sekolah setinggi apapun tapi kalo gak mood sekolah, ya nggak sekolah." Gumam si supir.

####

Ponsel Sara berdering. Ada notifikasi masuk. Pesan dari maminya. Tapi Sara tidak bisa membaca, terlebih saat ini gadis itu sedang treatment wajah.

Usai treatment wajah, gadis itu menghabiskan waktu berendam air belerang yang terkenal bisa membuat kulit lebih sehat. Hampir seharian Sara berada di salon langganannya. Hingga seorang pegawai memberitahunya ponselnya berdering puluhan kali sejak tadi.

"Bawa sini ponsel gue." Perintah Sara. Pegawai itu menyerahkan ponsel Sara. Kelopak ata Sara hampir keluar saat tahu maminya menelpon hingga limapuluhdua kali. Sara panik, takut supirrnya mengadukannya. Ia bergegas menelpon mami kembali.

"Halo, mi? Tadi Sara ada pemotretan, Sara gak sem-"

"Ya? Apa?"

"Oh, oke mami." Raut panik berubah sumringah dalam sekejap.

####

Aksa sebal. Tapi ini perintah bunda. Selain itu, para make up artist ini sudah terlanjur datang. Mau tak mau, Aksa tidak bisa menolaknya. Cowok itu sedang duduk di depan meja rias sebuah salon, dengan beberapa MUA yang merias wajahnya.

 Cowok itu sedang duduk di depan meja rias sebuah salon, dengan beberapa MUA yang merias wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kulit wajah Anda sangat bagus nona," ungkap salah satu dari MUA ketiga tersebut. Teman wanitanya melotot karena menyebut anak laki-laki didepannya dengan sebutan nona.

"Bukan dia yang ngomong," ucap Aksa menyadari si wanita menyalahkan teman prianya.

"sepertinya disebelah ada keributan tadi." Jelas Aksa.

"Apa? Emm, maafkan staf kami. Kami akan menegurnya."

"Nggak usah, kerjakan aja kerjaan kalian. Aku tidak terlalu menyukai parfum yang mencolok. Jadi usahakan juga riasannya tidak banyak." Ucap Aksa.

"Tentu tuan muda, kami hanya akan membersihkan wajah Anda agar lebih bersinar." Tutur wanita. Meski sudah setuju untuk tidak mempermasalahkan kehadiran tamu disebelah, nyatanya wanita itu masih mencoba menghubungi stafnya agar mengusir tamu dikamar sebelah.

AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang