Hari Pertama Kerja

196 13 0
                                    

"Inget, lo ngutang sepiring nasgor sama es teh. Dan juga, lo numpang dirumah gue!" Ucap Aksa. Sara kesal, gadis itu menyesal mengikuti Aksa pulang terlebih sudah makan makanan dari uang Aksa. Tapi saat ini, Sara tak bisa berbuat apa-apa, mendebat pun tak bisa ia lakukan.

"Dimana kamar gue?" Tanya Sara dengan nada pasrah.

"Tanya aja sama pelayan senior." Jawab Aksa lalu duduk diruang tengah sembari membuka laptopnya. Sara berbalik untuk mencari letak kamarnya. Ia lelah dan ingin segera berbaring.

"Kalo udah selesai beberes, bikinin susu hangat buat gue." Pinta Aksa. Sara menoleh dengan berkacak pinggang, ia sangat kesal.

"Lo punya kaki, punya tangan, kenapa gak bikin sendiri!" Ucap Sara.

"Karna gue punya duit." Jawab Aksa singkat. Sara mendengus, mulutnya sudah terbuka untuk membalas argumen Aksa tapi cowok itu memotongnya dengan cepat.

"Lebih baik cepat kerjakan jika ingin segera istirahat." Ucap Aksa. Sara berbalik lalu menyeret kasar kopernya, berjalan sembari menghentakan kakinya keras-keras.

####

Tanpa sepengetahuan Aksa, Andrew membantu Sara beres-beres. Cowok itu bahkan membersihkan kamar yang lebih mirip gudang untuk Sara. Menata seprai, kursi hingga karpet lantai. Sementara Sara hanya menatapnya kagum.

"Keknya kalian tuh ketuker deh waktu bayi." Celetuk Sara.

"Ya?"

"Lo tuh udah ganteng, baik, sopan, pengertian pula. Gak kek tuan lo, muka pas-pasan, jahat banget, kasar, perhitungan banget, ngasih perintah seenak jidat lagi!" Keluh Sara. Andrew hanya membalas dengan senyuman.

"Lo kalo mau aduin gue, aduin aja. Gapapa." Ucap Sara.

"Nona hanya belum mengenal tuan muda." Ucap Andrew lalu memberi salam dan keluar dari kamar.

Sara menghela nafas, ia lelah. Tanpa mandi atau sekedar mencuci muka, Sara langsung berbaring dikasurnya. Meski tak senyaman dan seempuk kasur sebelumnya, tapi nyatanya gadis itu mulai memejamkan mata. Sara lupa dengan permintaan Aksa.

####

"Lo nganter Sara ke kamarnya atau meeting darurat sih? Jangan bilang lo bingung dengan denah rumah kecil ini! Rumah ini cuman seperempat luasnya dari rumah bunda, yakali lo bingung!" Oceh Aksa.

"Keknya virus cerewet Sara udah nular ke elo. Udah mirip banget." Ucap Andrew.

"Lo keknya bosen idup, ya?"

Andrew berbalik menuju lantai atas.

"Jangan kabur lo! Balik sini gak? Woy!"

####

Karna para pelayan melayani tuan yang baru, mereka tentu belum mengetahui secara pasti semua kegiatan Aksa hingga baju dan kebisaan Aksa sebelum yg tidur dan sesudah bangun tidur. Andrew berinisiatif menyiapkan baju tidur Aksa, air untuk mandi hingga mengatur suhu ruangan. Cowok itu juga membuat janji dengan jasa dekorasi rumah. Andrew mengenal dengan baik tuan mudanya. Aksa tidak akan menyukai warna pink berpadu ungu untuk kamarnya.

"Tuh cewek molor apa gimana sih." Keluh Aksa tiba-tiba setelah masuk kamar. Cowok itu meletakan laptopnya dimeja belajar.

"Kenapa?"

"Tadi gue minta dia buat bikinin gue susu hangat."

"Maksud gue kalo lo penasaran, kenapa gak nyari tau ke kamarnya aja?" Ralat Andrew.

"Ck. Lo ngeledek gue?"

"Nggaaakkk."

"Terus?"

"Gue ngerasa lo sedang khawatirin tuh cewek aja. Jadi lo berubah jadi kek emmm sedikit cerewet gitu lah." Jelas Andrew.

AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang