Tunangan Lo, Pacar Gue

90 8 0
                                    

Pllaakkk rasa panas seketika menjalar di pipi Aksa.

"Lo sedang mengolok-olok gue? Lo pikir lo siapa!" Ucap Sara geram.

Pllaakkk kini rasa panas berpindah dipipi Sara. Gadis itu sampai terhuyung karna tamparan yang diterimanya terlalu keras.

"Lo siapa! 'Lo pikir lo siapa' ha! Gue harusnya yang nanya, lo siapa! Berani banget lo nampar cowo gue!!" Teriak Joanna. Sara bangkit sembari memegangi pipinya yang panas.

"Cowo lo ya? Kasih tau ke dia buat jaga sikap!" Ucap Sara lalu pergi begitu saja. Aksa pun berbalik, cowok itu terdiam sembari menyesali perbuatannya.

"Aksa!" Panggil Joanna kesal. Aksa menoleh sekilas.

"Gue laper, gak ada tenaga buat ladenin sikap posesif lo." Ucap Aksa.

####

"Ya ampun, pipi lo kenapa!?" Teriak Cintya histeris.

"Kompres dulu, biar ga bengkak." Ucap Arlan sembari menyodorkan kompresan. Cintya kikuk seketika, merasa tak nyaman dengan menjadi lalat diantara Sara dan Arlan.

"Em, gue ada janji. Gue tinggal dulu gapapa ya?" Ucap Cintya gagap. Sara terdiam, gadis itu pun bingung bagaimana harus bersikap.

Arlan memilih duduk didepan Sara dengan begitu, Cintya bergegas pergi meninggalkan mereka. Arlan menarik wajah Sara. Menyibak rambutnya agar tak menghalangi kompresan.

"Gue bisa sendiri." Ucap Sara mencoba merebut kompresan.

"Hati gue sakit." Ucap Arlan datar. Akhirnya Sara melepas kompresan itu. Tak jadi merebutnya. Gadis itu menunduk menahan perih yang masih menjalar dipipinya.

"Gue liat semuanya. Lalu bagai malaikat, lo kikuk diantara kita dan Cintya. Sementara lo seolah gak melihat gue yang berdiri memperhatikan lo ciuman dengan Aksa." Arlan tercekat, merasa sulit melanjutkan kalimatnya.

"Akhirnya ini yang lo terima. Apa lo ngga bisa liat gue? Gue yang selalu nunggu lo sejak dulu. Gue yang selalu berpihak kepada lo, lindungin lo, dan jagain lo. Apa ngga bisa lo lupain Ak-"

Sara terisak. Menghentikan Arlan. Cowok itu terdiam. Sara menghela nafas.

"Gue janjikan satu hal, ini pertama dan terakhir kali gue nangis didepan lo." Ucap Sara lalu beranjak pergi.

####

Sara kembali ke rumah pantai. Langkahnya sedikit terhuyung. Di tangannya, Sara mengenggam sebotol wine. Minuman yang dibencinya.

"Ga ada manis-manisnya! Pait banget!!" Ucap Sara setengah mabuk.

"Kek hidup gue." Lanjut Sara lirih. Tapi tetap saja, gadis itu meneguk berkali-kali wine ditangannya. Aksa melihat gadis itu dari teras. Langkah kakinya yang terhuyung, membuat Aksa khawatir. Ingin Aksa menghampiri gadis itu, tapi kakinya tertahan oleh ingatannya sore tadi. Tamparan Sara tak semenyakitkan pedih dimatanya.

"Gue juga ga tau, kenapa gue sedih setiap liat mata lo yang menyimpan sakit." Gumam Aksa. Cowok itu memutuskan untuk masuk ke dalam rumah agar Sara pulang dan tak pergi untuk menghindarinya lagi.

####

Sinar matahari menerobos bebas kedalam kamar Sara. Ternyata sejak kemarin korden itu terbuka. Sara lupa menutupnya kembali. Alhasil, sinar mentari itu membuatnya terjaga.

 Alhasil, sinar mentari itu membuatnya terjaga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang