Aksa terus mengikuti Sara tanpa tahu tunangannya itu akan kemana. Dahinya berkerut seketika melihat Sara berjalan memasuki lobi apartemen tadi. Aksa bergegas menyusulnya. Cowok itu mencekal tangan Sara sebelum gadis itu memasuki lobi.
"Ngapain kesini lagi?" Tanya Aksa
"Tidur." Jawab Sara singkat. Aksa mengerutkan dahi.
"Ayo pulang, ngapain tidur disini? Atau lo belum maafin gue?" Tebak Aksa.
"Siapa bilang?" Ucap Sara. Aksa terdiam sejenak.
"Ya kalo gitu ngapain tidur disini?"
"Gue gak sengaja cek-in tadi. Gue gak nyangka aja, cuman pakai kartu nama lo doang bisa langsung disuruh milih kamar mana yang pengen gue tempati. Keren banget." Jelas Sara. Aksa kembali mengerutkan dahi lalu tersenyum sombong.
"Kalo bukan calon bini gue, mana bisa cek-in seenak jidat!" Ucap Aksa sombong. Sara melirik sebal.
####
Sara membuka pintu apartemen yang dipilihnya. Langkah kaki Sara lurus menuju balkon yang ternyata berada tepat dengan kamar apartemen diseberang. Seulas senyuman tercetak jelas disudut bibir Sara.
Aksa menghampiri Sara, memeluk gadis itu dari belakang.
"Keren juga apartemennya. Sayang gak terlalu luas, yahh untuk ukuran apartemen masih bisa dibilang kurang fasilitas." Ungkap Aksa usai berkeliling ruangan. Tanpa Aksa ketahui, Sara tersenyum menyeringai. Seseorang diseberang kamar muncul dibalkon kamarnya.
"Gue suka pemandangannya." Ungkap Sara sembari menatap lurus dua gadis yang berada dibalkon dikamar yang berbeda. Joanna dan Nisa.
"Seperti perkiraan gue." Imbuh Sara. Senyumnya masih menakutkan.
"Hm?"
Mendengar itu, Sara berbalik menghadap Aksa.
"Gue mau habisin malam ini berdua aja sama lo." Mantra itu terucap mulus dari bibir Sara. Aksa terpaku menatapnya.
"Lo ngga habis minum kan?" Tanya Aksa. Sara menggelengkan kepala.
"Terus kenapa-"
"Kita udah tunangan, dan kali ini bukan kali pertama kan? Hanya saja, kita lakukan saat kita sadar." Potong Sara. Aksa tak membantah lagi ucapan Sara. Cowok langsung menarik leher Sara, melumat penuh nafsu bibir Sara.
Sementara Nisa terus bercerita kejadian pagi ini disekolah kepada Joanna. Tapi mata Joanna tak sengaja melihat Aksa dan Sara yang sedang berciuman dibalkon seberang. Joanna terdiam ditempat. Tak mendapat respon dari Joanna, Nisa pun ikut melihat kearah mana mata Joanna terpaku.
Aksa terus melumat bibir Sara. Demi melihat ekspresi Joanna, Sara bertukar posisi agar Aksa pun tak menyadari keberadaan Joanna dan Nisa.
Sembari menikmati ciuman Aksa yang semakin panas, dalam hatinya Sara tersenyum penuh kemenangan menatap kearah balkon Joanna.
"Gadis sialan!" Umpat Nisa. Joanna hanya terdiam sembari terus menatap lurus kearah balkon diseberang.
Aksa melepas lumatan bibirnya. Sembari menarik nafas, Aksa menatap kedua manik mata tunangannya itu. Ada keraguan dimata Aksa, tapi Sara tak sedikitpun takut untuk memulai. Gadis itu malah menarik kerah baju Aksa. Mereka kembali berpangutan. Aksa pun akhirnya memilih menggendong Sara.
Romansa sejoli itu kini tertutup kain korden dari jendela balkon. Tetapi Joanna masih terpaku ditempatnya berdiri.
####
Aksa membaringkan Sara diranjang kamar. Mereka masih berpangutan. Hingga dering ponsel Aksa membuat cowok itu bangkit. Sara mencegah Aksa mengangkat sambungan telepon ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara
Teen FictionWarning Alert! ⚠️ 21+ aksara adalah sebuah bahasa jawa yang berarti huruf. Bila dirangkai, akan membentuk sebuah kata. Kata demi kata yang tersusun akan menjadi sebuah kalimat. Sara, adalah seorang siswi sebuah SMA elite yang mendapat perhatian khus...