Joanna menghampiri Aksa. Gadis itu menarik lengan Aksa agar menjauh dari Sara. Tapi meski berhasil membuat Aksa sedikit menjauh, tangan Aksa tetap memegang erat tangan Sara.
"Aksa." Panggil Sara lirih. Aksa berpaling menatap Joanna. Tangannya menarik tangan Joanna. Seolah memohon agar Joanna berhenti menariknya untuk menjauh.
"Sebentar." Ucap Aksa memohon.
"Kantor butuh lo, ada rapat dadakan." Jelas Joanna. Aksa kembali berpaling lalu menatap Sara. Perlahan genggaman tangannya merenggang. Aksa melepas tangannya dan melangkah pergi bersama Joanna.
####
Cindy menanyakan banyak hal. Membuat Sara frustasi mendengarnya.
"Gimana bisa dia gak ngenalin lo?"
"Lo tunangannya!"
"Dia lepas gitu aja tangan dia dari lo!"
"Terus kenapa dia naik panggung? Buat apa dia nahan lo disana!"
"Cindy!" Pekik Sara. Gadis itu menatap Sara, rautnya masih geram.
"Gue mohon, berhenti." Ucap Sara. Cindy menarik nafas kesal.
"Gue juga gak ngerti kenapa dia seperti ini. Gue gak bisa jawab semua yang lo tanyain! Plis, gue pengen sendiri." Ungkap Sara. Cindy menggelengkan kepalanya sulit percaya.
"Serah lo." Jawab Cindy lalu menarik Arya agar meninggalkan Sara sendiri.
####
"Lo yakin ninggalin Sara?" Tanya Arya. Cindy mendengus, lalu menatap Arya.
"Lo budeg? Atau emang telinga lo gak berfungsi?" Tanya Cindy kesal.
"Ya maksud gue, kalo ditinggal sendiri gimana dia pulang nanti?"
"Lo khawatir? Kenapa gak lo temenin?"
Arya terdiam seketika. Cindy melangkah pergi. Tanpa berpikir apapun, Arya mengikuti Cindy.
####
Selama perjalanan pulang, Joanna khawatir ingatan Aksa akan kembali. Joanna takut Aksa akan menanyakan apa dan siapa Sara. Tapi cowok itu diam saja. Aksa fokus pada pemandangan lampu jalanan diluar jendela mobil. Hingga dering ponsel menyadarkannya dari lamunan.
Dari nomor tak dikenal. Aksa menerima panggilan tersebut.
"Hallo?" Ucap Aksa.
"Iya, bentar lagi gue balik ke kantor." Jawab Aksa lalu menutup telepon.
"Siapa?" Tanya Joanna.
"Orang kantor." Jawab Aksa singkat. Suasana mobil kembali hening hingga mobil berhenti didepan sebuah rumah mewah. Aksa turun lalu membukakan pintu untuk Joanna.
"Lo nggak masuk dulu? Tadi lo belum sempet makan malam, kan?" Ucap Joanna. Aksa melihat jam tangannya.
"Em gak perlu, gue buru-buru soalnya." Jawab Aksa lalu masuk kembali kedalam mobil tanpa berpamitan atau sekedar membalas dadadadah manja dari Joanna. Kecewa dan khawatir bercampur dibenak Joanna. Gadis itu bergegas menelepon seseorang.
####
Sara berada diatap sebuah gedung, tempat yang biasa ia kunjungi saat ingin sendiri. Ditemani berkaleng-kaleng minuman. Gadis itu tak ingin diganggu. Ia menon-aktifkan ponselnya. Sesekali meneguk minumannya sembari menatap jauh. Kenangannya bersama Aksa kembali menghantui. Lalu kejadian dipanggung malam ini membuatnya bertanya-tanya.
Sara menghabiskan setidaknya sepuluh kaleng minuman. Gadis itu berharap, setidaknya ia akan lupa kejadian malam ini setelah mabuk. Sara berjalan sempoyongan dengan sekresek kaleng kosong ditangannya. Meski hampir mabuk, dia masih sadar untuk membersihkan kalengnya. Hal itu membuat Sara kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara
Teen FictionWarning Alert! ⚠️ 21+ aksara adalah sebuah bahasa jawa yang berarti huruf. Bila dirangkai, akan membentuk sebuah kata. Kata demi kata yang tersusun akan menjadi sebuah kalimat. Sara, adalah seorang siswi sebuah SMA elite yang mendapat perhatian khus...