Shaka, Sayang.

94 5 0
                                    

Ponsel Zaya mati karna dayanya habis ketika Shaka sampai di depan butik dan mencoba menghubunginya. Arlan memperhatikan Shaka dari dalam ruangan dengan tangan terkepal dan rahang mengeras. Ia ingat jelas siapa Shaka, cowok yang datang bersama Sara dipesta pertunangan Aksa dan Joanna.

"Gue ngga peduli siapa lo, tapi lo ngga bisa gitu aja ngambil kesempatan yang udah gue buat." Gumam Arlan.

####

Shaka memutuskan masuk ke butik untuk mencari Zaya.

"Maaf tuan, ada yang bisa saya bantu?" Tanya salah seorang pelayan butik.

"Emm, saya mau jemput Sara."

"Oh, nona Sara sudah pulang sejak tadi tuan." Jawab pelayan itu.

"Pulang?"

"Iya tuan. Dan ini ada pesan untuk Anda, tuan." Pelayan itu menyerahkan secarik kertas. Shaka mengerutkan dahi usai membaca pesan tersebut.

####

"Shaka, bukan?" Tanya seorang gadis yang menghampiri Shaka di toserba.

"Ya?"

"Gue Cintya, temennya Sara. Maaf bikin lo nunggu. Tapi, harus seperti ini." Jelas Cintya. Shaka semakin tak paham dengan situasi saat ini.

"Tadi Sara sempat berselisih paham sama Arlan. Dan hal terakhir yang gue lihat, Arlan dorong Sara sampai bahunya terbentur." Cerita Cintya.

"Gue ngga tau hubungan kalian kek gimana. Tapi jelas banget, Sara nolak Arlan. Gue minta tolong jagain Sara, gue ngga mau dia kenapa-napa." Imbuh Cintya. Shaka mengepalkan tangannya. Rahangnya mulai mengeras, raut wajahnya datar.

"Dan tolong, jangan marah sama Arlan." Ucap Cintya lirih nampak ketakutan.

####

Shaka bergegas pulang. Tak sabar hingga pintu gerbang terbuka lebar, cowok itu keluar dari mobil dan berlari menuju rumah.

"Zaya!!" Panggil Shaka.

"Zayaa!!"

"Zay-"

"Ya?" Jawab Zaya. Gadis itu baru saja selesai mandi. Rambut basahnya masih terlilit handuk. Shaka bergegas menghampiri Zaya, menarik gadis itu ke dalam dekapannya. Zaya meringis saat Shaka memegang erat lengannya.

"Syukurlah lo ngga apa-apa. Tadi gue sempet- tadi Cintya bilang lo berselisih paham sama Arlan dan-"

Shaka bergegas memeriksa lengan Zaya tapi Zaya menolak.

"Kenapa lo buka handuk disini?" Tanya Zaya lirih saat Shaka mencoba membuka handuk kimono yang melilit ditubuh Zaya.

"Gue-"

Bagas sedang berdiri di depan pintu. Cowok itu pun menunduk sembari menutup wajahnya dengan kedua tangan.

"Keknya kebelet banget ya bos? Sory deh, karna tadi siang gue gagalin. Yaudah, gue permisi pulang deh bos. Dilanjutin aja yang tadi siang tertunda." Ucap Bagas.

"Bagas!! Bukan gitu maksud gue!!" Bentak Shaka malu. Cowok itu hanya meringis.

####

Shaka meminta Zaya untuk berbaring. Cowok itu mengompres lengan Zaya agar tak membengkak. Perhatian Shaka jelas membuat Zaya merasa tak enak jika tak menjelaskan kejadian di butik.

"Shaka-"

"Istirahat aja. Ngga usah mikirin omongan Bagas."

"Bukan gitu. Kejadian tadi di butik, gue beneran ngga janjian sama Arlan. Cowok itu tiba-tiba aja ada disana."

AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang