Satu bulan telah berlalu. Dua minggu ini Aksa sedang disibukan dengan pekerjaan kantor yang menumpuk. Seolah tak ada habisnya. Cowok itu sering pulang larut malam. Jam menunjukan pukul 23.24 Aksa pulang, cukup sore dibandingkan malam-malam sebelumnya.
Bu Ratna membukakan pintu untuk tuannya.
"Nyonya mana bi?" Tanya Aksa.
"Udah pulang?" Tanya Aksa lagi.
"Sudah tuan, nyonya ada di ruang baca." Jawab bu Ratna.
"Maaf merepotkan bibi, bibi bisa pulang sekarang." Ucap Aksa.
####
Aksa pergi ke ruang baca. Disana istrinya tertidur dilantai sembari memegang buku. Aksa duduk disamping Sara. Membelai lembut pipi istrinya. Merapikan beberapa helai rambut yang menutupi dahi Sara.
Aksa mengecup singkat dahi Sara. Membuat si pemilik menggeliat dan berbalik menghadap Aksa.
"Hei," ucap Aksa.
"Udah pulang?" Tanya Sara ditengah kantuknya. Aksa mengangguk. Sara melingkarkan tangannya di leher Aksa. Cowok itu pun mengangkat tubuh Sara dan membawanya ke kamar utama.
"Kenapa ngga tidur aja di kamar?" Tanya Aksa. Sara hanya menggeleng singkat di dada Aksa. Di dinding terpasang foto pernikahan mereka beberapa waktu yang lalu.
"Nunggu kamu pulang, tapi malah ketiduran." Jawab Sara samar-samar. Mendengar hal itu membuat Aksa terdiam.
Aksa membaringkan tubuh Sara di ranjang. Memadamkan lampu utama agar Sara kembali tertidur. Aksa berbaring disamping Sara. Memeluk istrinya dari belakang.
"Maaf ya, harusnya kita bisa pergi bulan madu. Tapi,"
"Aku juga sibuk." Potong Sara. Gadis itu tak lagi mengantuk. Matanya menatap lampu di sampingnya. Aksa mempererat pelukannya.
"Maaf udah kecewain kamu terus. Harus bikin kamu nunggu tiap malem, ketiduran di sembarang tempat, maaf udah memperlakukan kamu buruk. Harusnya kamu jadi wanita yang paling baha-"
"Aku bahagia." Potong Sara setelah berbalik menghadap Aksa.
"Aku bahagia, Aksa. Aku nikmatin waktu saat menunggu kamu pulang. Ketiduran di sembarang tempat lalu kamu gendong aku, aku bahagia dengan itu semua. Kamu ngga pernah memperlakukan aku buruk. Jangan berpikir kamu gagal bahagiain aku." Ucap Sara sembari membelai pipi Aksa. Aksa mengecup telapak tangan Sara.
"Makasih udah ngertiin aku." Ucap Aksa. Sara mengangguk.
"Mandi gih, kamu bau asem." Ucap Sara. Aksa mengangguk.
"Tunggu aku, jangan tidur dulu." Pesan Aksa.
"Ngga janji."
"Ck."
Sara terkekeh.
####
Usai mandi, Aksa tak mendapati Sara di kamar. Aksa bergegas turun mencari istrinya. Gadis itu berada di dapur tengah sibuk memanaskan makan malam untuk suaminya. Aksa berdiri bersandar dinding dapur sembari melihat istrinya sibuk. Setiap hari Sara melakukan hal yang sama, tapi malam ini sesuatu merasuki pikiran Aksa. Apalagi istrinya hanya memakai kaos yang sangat kecil dipadu dengan celana pendek sepantat. Jakun Aksa naik turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara
Fiksi RemajaWarning Alert! ⚠️ 21+ aksara adalah sebuah bahasa jawa yang berarti huruf. Bila dirangkai, akan membentuk sebuah kata. Kata demi kata yang tersusun akan menjadi sebuah kalimat. Sara, adalah seorang siswi sebuah SMA elite yang mendapat perhatian khus...