13

789 97 43
                                    

2800 kata gak tau bakal seboring apa ch ini wkwk

Masih banyak typo. Jangan lupa vote guyss 🙏

Happy reading and enjoy 💙

PSYCHOPATH

~?~

Rumah sederhana berukuran kecil dengan tembok berwarna putih mengelupas berada tepat didepannya. Lampu depan menyala remang membuat suasana rumah itu seperti berhantu dimalam hari. Depan halaman banyak rumput liar yang memanjang. Hanya jalan kecil bertanah yang menghubungkan rumah itu tidak ditumbuhi rumput menandakan bahwa jalan itu yang terjamah. Satu-satunya rumah tidak terawat dengan di kelilingi rumah penduduk. Tapi siapa yang tahu jika dalam rumah itu terdapat perabotan lengkap dan tertata rapi selayaknya rumah layak huni.

Bible terus berdiri diam memandangi rumah itu. Rumah dimana lampu didalam menyala, itu berarti ada seseorang di dalam rumah. Setelah lama hanya berdiam diri, Bible berjalan melewati jalan bertanah menuju rumah itu. Perlahan membuka pintu depan memasuki rumah itu.

"Kau terlambat."

Di anak tangga menuju dapur terdapat seseorang telah duduk disana sambil merokok santai. "Ku pikir kau tidak akan datang ke sini?" sambil melihat jam tangannya yang menunjukan pukul satu pagi.

Bible berjalan santai menuju jendela ruang tamu. "Ini rumahku juga kan?"

"Rumahku yang kau jadikan markasmu itu yang benar."

"Dan kau. Apa Ibu tidak mencarimu kau tidak pulang kerumah, Phi?"

"Ibu tahu aku seorang pembisnis seperti Ayah. Jadi jika aku pulang terlambat atau tidak pulang Ibu akan mengerti."

Bible berjalan ke dapur menuju kulkas mengambil air minum. "Apa yang ingin kau sampaikan padaku Phi J. Kau tidak akan memanggilku untuk datang ke rumah ini selarut ini jika tidak penting?"

Orang itu adalah Jonathan Sumettikul atau sering di panggil JJ. Anak sulung dari keluarga Sumettikul yang mengikuti jejak sang Ayah sebagai pembinis. Sumettikul memiliki 3 anak yang orang lain tak banyak tahu seperti apa anak-anaknya yang lain selain anak sulung. Media hanya tahu salah satunya mengikuti jejak sang Ayah. Jonathan mematikan rokoknya berjalan kearah tas kerjanya di meja ruang tamu. Mengambil amplop coklat dan diserahkannya pada Bible.

"Luke memberikan itu padaku. Dia bilang itu akan membuatmu senang."

Bible membuka amplop coklat itu dan melihat isinya. Beberapa dokumen berada ditangannya salah satunya terdapat tulisan kasus kematian seorang polisi enam belas tahun lalu. Dan hukuman mati pada pelaku penembakan. Dokumen pernyataan pertama korban dan bukti yang hilang.

"Sampaikan terimakasihku padanya."

"Pergi ke Chiang Mai dan bilang sendiri." Jonathan memandang Bible serius. "Aku tahu masa kelam itu. Tapi kau harus bisa melawan rasa takutmu itu. Jika tidak kau tidak akan pernah bisa menang. Chiang Mai adalah kunci kasusmu Bai."

"Aku belum bisa melupakan semua itu. Masih terlihat jelas di mataku perbuatan mereka. Aku akan membuat mereka membayar semuanya." kedua mata Bible memancarkan kebencian yang mendalam.

"Kau tahu aku selalu disisimu." Jonathan mengusap kasar rambut Bible membuat yang punya menepis tangan itu.

"Aku tidak ingin Ibu kawatir."

"Aku tidak akan terkena hukuman walau aku terlibat denganmu, kunyuk." Jonathan bersemirk.

"Sialan." Bible tertawa pelan.

PSYCHOPATH (BIBLEBUILD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang