Masih banyak typo. Jangan lupa vote guyss 🙏
Happy reading and enjoy 💙
PSYCHOPATH
~?~
"Untuk apa kami mengakuinya jika kami tidak melakukannya. Itu bisa saja kertas palsu. Jaman sekarang bisa di palsukan apapun itu."
Tim Big Bos melongo tidak percaya dengan apa yang Penpetch katakan. Mereka seorang polisi detektif kriminal yang sudah terbiasa dengan hal palsu dan asli. Mereka bukan anak-anak yang tidak bisa membedakan itu semua.
"Jendral masih mengelak. Jika kalian tidak percaya kita bisa buktikan keaslian tanda tangan di dalamnya." kata Apo.
"Kenapa kau menuduh Ayahmu sendiri Apo?"
"Aku tidak menuduh tapi ini kenyataan. Semuanya sudah ada bukti nyata."
"Tapi itu bisa saja palsu."
"Ayah tidakkah kau memperdulikan Barcode dan Ibu. Bagaimana perasaan mereka berdua jika mengetahui ini?" Apo memandang Jaksa Chai terluka.
"Itu hanya kesalahpahaman. Kami tidak menutupi kasusnya. Itu memang kesalahan Jeff Satur." Penpetch tetap membantahnya.
"Bagaimana dengan pernyataan kakakku yang mengatakan jika anak Aun Witaya yang telah menabrak orang itu. Tapi pernyataan itu tidak pernah ada di persidangan sama sekali." kata Build dengan nada tenang. Sebenarnya bukan ini yang ingin ia katakan.
Penpetch dan Jaksa Chai memandang Build bertanya. "Pernyataan apa?"
Apo berdecak kesal. Pemuda itu menarik selembar kertas dari tangan Bas dan diberikannya pada Ayahnya. Jaksa Chai dan Penpetch saling berpandangan.
"Sudahlah kalian semua mungkin kelelahan memikirkan cara menangkap psikopat. Jadi omongannya pada ngelantur kemana-mana. Mulai hari ini kasus Jeff Satur bukan wewenang kalian lagi." Penpetch berdiri dan pergi dari ruang rapat. Tidak memperdulikan wajah-wajah protes bawahannya.
"Ayah masih akan tetap diam?" Apo memandang Ayahnya.
"Paman yang selalu bilang jika kita semua harus memberantas kejahatan. Tapi pada kenyataannya yang keluar dari mulut Paman tidak sesuai dengan tindakan Paman." kata Mile kecewa.
"Jaksa adalah salah satu panutanku selama ini. Aku selalu percaya jika Jaksa tidak pernah mengabaikan rakyat yang meminta bantuan. Jaksa yang tidak pernah menyalahgunakan jabatannya. Tapi setelah melihat ini aku menarik semua pemikiranku itu." kata Bas benar-benar kecewa dengan orang yang telah dijadikannya panutan selama ini. Sampai dirinya harus berdebat dengan Bible waktu itu hanya untuk membela Jendralnya dan Jaksa Chai.
"Kasus itu sudah lama untuk apa di ungkit kembali?" Jaksa Chai tetap tidak mau mengakuinya.
"Lalu bagaimana dengan kasus kematian kakakku?" Build memandang Jaksa Chai.
"Kasus kakakmu sudah jelas jika itu psikopat pelakunya bukan?" Jaksa Chai melihat Build tenang.
"Aun Witaya pembunuhnya Ayah. Kau tidak tahu itu?"
Jaksa Chai sedikit terkejut dan itu terlihat oleh Build.
"Bukankah itu sudah pasti jika pelakunya adalah Aun Witaya. Ada lagi yang harus di pastikan?" tanya Job.
"Tentu saja ada. Bagaimana kepolisian juga kejaksaan mengatakan jika itu psikopat pelakunya kalau kenyataannya bukan sama sekali. Aku berharap kali ini Ayah tidak terlibat?" tatapan Apo pada Ayahnya menyelidik.
"Ayah tidak tahu jika Aun Witaya terlibat karena di TKP tidak ada bukti apapun yang melibatkan Aun Witaya. Kalian sudah menjadi polisi waktu itu kalian juga melihat bukti-buktinya." memang benar mereka semua sudah menjadi polisi waktu itu kecuali Bible yang masih berstatus magang juga mereka belum di tugaskan dalam satu Tim. "Bukankah kau yang menangani itu Mile?" Jaksa Chai memandang Mile membuat ketua Tim itu gelagapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHOPATH (BIBLEBUILD)
Fanfiction[(To Be Continue)] He has no love, no trust, and no sympathy in his life. But there is a speck of light his deepest heart. // Pairing: ✔ Bible Sumettikul ✔ Build Jakapan Couple : BIBLEBUILD (BBB) WARNING!!! ✔ Yang suka jangan lupa vote ✔ BxB Boyslo...