34

415 69 45
                                    

3900 sekian, jangan muntah ya 😁

Masih banyak typo. Jangan lupa vote guyss 🙏

Happy reading and enjoy 💙

PSYCHOPATH

~?~

Dua anak laki-laki kembar berusia delapan tahun itu berjalan menyusuri jalan menuju rumah mereka sambil sesekali salah satunya bercanda. Suasana yang gelap tak membuat kedua anak tersebut mempercepat langkah mereka. Jalanan desa yang sepi hanya ada beberapa lampu jalan di titik-titik tertentu menerangi daerah itu. Awan gelap menyelimuti bulan membuat cahayanya tak bisa memancar dengan sempurna. Mereka sehabis pulang dari rumah temannya. Karena saking asyiknya bermain sampai lupa dengan waktu. Salah satu anak dengan warna mata hitam pekat itu melihat jam tangannya yang telah menunjukan pukul sebelas malam.

"Wow Vegas setelah ini Ayah dan Ibu pasti akan marah pada kita." dengan dibarengi kekehan kecil.

"Jam segini mereka pasti sudah tidur. Yang perlu kita khawatirkan itu Phi Tankhun, dia pasti belum tidur. Dan juga mana bisa dia marah padamu Bai. Kau kan adik kesayangannya." Vegas berjalan dengan kedua tangannya ia masukan kedalam saku celana.

"Jangan khawatir dia tidak akan memarahimu."

"Dia memang tidak akan marah tapi dia akan mengadukannya pada Ayah dan Ibu. Lihat saja besok Ayah pasti akan berceramah panjang lebar padaku."

"Kenapa hanya kau?"

"Karena aku yang mengajakmu keluar tentu saja aku yang kena marah seperti malam-malam sebelumnya."

"Tenang saja aku akan membujuk Phi Tankhun untuk tetap diam." Bible tersenyum cerah kepada saudaranya yang di jawab Vegas dengan decakan malas.

Keduanya terus berjalan yang hanya di temani temaram sinar rembulan yang tertutup awan hitam. Sebelum melewati lapangan kecil desa itu Vegas mendengar suara beberapa orang berbicara penuh tekanan. Vegas menghentikan langkah Bible untuk bersembunyi di balik pohon besar yang ditumbuhi ilalang liar untuk melihat siapa orang-orang itu. Mengintip perlahan dimana mereka melihat tiga orang dewasa, dua laki-laki dan satu perempuan disana sedang adu mulut dan tiga-tiganya mereka kenali, salah satunya adalah Ayah mereka.

"Tunggu sedang apa Ayah disana? Kau bilang Ayah sudah tidur?" Bible bertanya heran.

"Biasanya juga begitu kan jika Ayah tidak memiliki lemburan kerja." Vegas juga heran kenapa Ayah mereka berada disana dan terlihat sedang cekcok.

"Panggil saja..."

"Sssstttt jangan keras-keras. Kau tidak lihat mereka dalam suasana tidak baik." Vegas bisa melihat raut wajah laki-laki yang lebih muda dari Ayahnya terlihat menahan kekesalan sedangkan si perempuan sudah menangis tersedu di belakang Ayahnya sambil memegangi bajunya yang sobek di bagian bahu sampai ke lengan kanannya. Vegas tahu ada yang tidak beres.

"Ayo kita kesana." Bible ingin menemui Ayah mereka namun Vegas tidak membiarkannya untuk keluar dari persembunyian mereka.

"Kau ingin ditembak oleh polisi itu?" Vegas melihat pistol di balik baju laki-laki yang lebih muda dari Ayahnya itu yang sedikit terlihat. Laki-laki itu mereka kenali bernama Toomtam Tangthong anak dari Hakim Saksit Tangthong.

"Lalu kita akan disini menonton begitu?" Bible memandang Vegas dengan kesal.

"Kita awasi saja dari sini. Lagi pula kita hanya anak-anak delapan tahun untuk apa mengurusi masalah orang dewasa?"

PSYCHOPATH (BIBLEBUILD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang