7

808 96 11
                                    

Masih banyak typo. Jangan lupa vote guyss 🙏

Happy reading and enjoy.

PSYCHOPATH

~?~

Saat tengah asyik bertukar pesan dengan Apo. Build di kejutkan dengan mobil yang ia tumpangi berhenti di sebuah restoran Jepang. Build segera melihat si pengemudi yang sudah mematikan mesin mobilnya.

"Kenapa kita kesini bukankah aku memintamu mengantarkanku kerumah sakit?"

Bible mengangguk pelan dengan pertanyaan Build. "Aku lapar Phi, sangat lapar. Aku belum makan siang"

"Kau belum makan?" tanya Build tak percaya.

"Iya. Setelah mendapat telepon dari sekolah, aku langsung datang ke sana." Bible mengangguk pasti.

Melihat ringisan kecil dari petugas muda didepannya ini Build luluh dan mengiyakan untuk mereka makan terlebih dulu sebelum pergi kerumah sakit. Lagipula sekalian dirinya juga belum makan dan sangat lapar.

Mereka turun dari mobil dan berjalan memasuki restoran. Bible sedikit mengangkat sudut bibirnya keatas dengan melihat punggung tegap Build yang berjalan didepannya. Bukan tanpa alasan dirinya mampir ke restoran ini. Tapi karena sedari tadi di perjalanan perut Build berbunyi terusan walau sang pemilik perut tidak mau mengaku tapi Bible tahu jika Build kelaparan.

Mereka memilih meja yang dekat dengan jendela sehingga bisa melihat pemandangan di luar restoran. Setelah menunggu lama makanan yang mereka pesan tiba. Build segara memakan makanannya tanpa menunggu Bible. Perutnya sudah minta diisi sejak tadi. Bible hanya memperhatikan detektif yang akan menjadi favoritnya ini makan dengan lahapnya.

"Kau benar-benar kelaparan ya Phi?" kata Bible sambil memakan makananya.

Build yang tersadar jika di sana dirinya tidak makan sendirian, menghentikan makan lahapnya. Memandang Bible dengan ringisan malu.

"Maaf.."

"Tak apa Phi. Lanjutkan saja makanmu." Walau menunduk Build masih bisa melihat senyuman Bible.

"Kau kalau mau tertawa silahkan. Tidak usah tersenyum begitu." Build tidak menyukai senyuman Bible yang satu ini. Senyuman tipis yang membuatnya sedikit terpesona. Sial!

"Tidak ada yang ingin tertawa Phi. Lagi pula aku mana berani menertawakan seorang Detektif?"

"Tadi kau barusan tersenyum."

"Tersenyum dan tertawa beda Phi Biu."

Build menunduk cepat saat Bible memandang tepat pada kedua matanya. Sial! Kenapa dirinya mempermasalahkan soal senyuman segala. Tidak penting sekali. Batinya sendiri.

"Lanjutkan makanmu. Jangan melihatku terus!" Build tahu jika Bible belum mengalihkan pandangannya dari dirinya. Bible tersenyum sedikit, menunduk untuk fokus pada makannya kembali. Dan Build mencuri pandang melirik Bible.

"Apa kau percaya dengan cerita tiga remaja itu Phi?" setelah lama diam Bible menanyakan soal Nannakun, Barcode juga Garto soal kasus penusukan di sekolah XO.

"Tentu saja. Kenapa aku harus tidak percaya?" jawab Build sambil makan dengan terus fokus pada piring di depannya.

Build tidak tahu kenapa saat memandang kedua mata Bible ada rasa takut dalam dirinya. Kedua mata itu tidak meperlihatkan kehangatan sama sekali. Hanya ada kekosongan juga perasaan dingin selalu ada dalam mata itu. Walau Bible selalu tersenyun dan ramah terhadap orang lain. Kedua matanya tidak bisa berbohong dalam pandangan Build. Atau hanya Build saja yang bisa melihat itu.

PSYCHOPATH (BIBLEBUILD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang