4

933 110 17
                                    

Masih banyak typo. Jangan lupa vote guyss 🙏

Happy reading ❤

PSYCHOPATH

~?~

"Aku tidak tahu kenapa sekarang terjadi di apartemenku tinggal. Sudah di lantai yang sama pula" Bas mengeluh karena kasus saat ini terjadi di gedung apartemen dimana dirinya tinggal.

"Jika kau ingin pindah di tempatku. Pintu rumahku terbuka lebar" Job menyaut.

"Jangan.... kau yang akan habis di tangan Bas nanti" Apo sedikit berteriak membuat Bas tersenyum tipis sedangkan Job kebingungan. Memangnya kenapa jika mereka tinggal bersama toh biasanya terkadang Job tidur diapartemen Bas.

Kamar apartemen dengan kasus pembunuhan yang sama seperti sebelumnya. Tim Big Bos terus meneliti, mencari bukti yang ada untuk mengungkap pembunuhan yang terjadi. Mereka tidak ingin kejadian di hotel terulang kembali dimana mereka kehilangan bukti kuat. Mayat perempuan muda yang masih pada tempatnya di biarkan saja karena tim forensik belum sampai di TKP. Build meneliti lukisan didepannya. Bau darah masih menyengat di hidungnya. Lukisan dengan gambar seorang yang tertidur dengan tangan yang terpotong. Bahkan darah yang tak sedikit menetes dari potongan tangan juga dilukis detail di dinding depannya ini. Tulisan Happy For Death tak tertinggal di bawah lukisan.

"Gadis ini tidak mati karena kehabisan darah. Sepertinya ia telah di cekik sampai mati tapi tidak menggunakan tangan" kata Apo berjongkok di depan mayat perempuan muda itu.

Melihat warna merah keunguan melingkari leher mayat disana. Perlahan menyentuh leher itu dengan tangannya yang sudah memakai sarung tangan untuk melindungi sidik jarinya agar tidak tertinggal di tubuh mayat.

"Kau menemukan sesuatu Detektif?" Tong masuk bersama Tim forensik lainya.

"Lihatlah Phi ini bekas seperti rantai tas" Apo menunjuk bekas melingkar merah keunguan di sana. Tong meneliti mayat perempuan itu bersama Timnya.

"Kau benar ini bekas rantai tas" kata Tong setelah selesai meneliti.

"Itu berarti pelaku telah menjerat lehernya menggunakan rantai tas sampai mati sebelum memotong tangan korban" kata Bas yang juga memperhatikan bekas di leher mayat.

"Ya"

"Lalu dimana tasnya?" Job mencari keberadaan tas itu.

"Tas?" tanya Build mendekat.

"Hmm. Dia mati bukan karena kehabisan darah" Apo menyentuh bekas itu lagi.

"Ada luka lebam pada jidatnya. Dia telah disiksa terlebih dahulu" kata Tong menunjuk luka lebam besar di jidat mayat itu.

Build menyipitkan kedua matanya meneliti bekas melingkar merah keunguan di leher mayat itu. Apa yang Apo dan Tong katakan memang benar. Gadis malang ini di cekik dengan rantai tas.

Tas??. Tapi tidak ada tas di kamar ini. Tidak ada tas wanita yang talinya rantai hanya tas biasa dengan tali bahan tasnya itu sendiri yang berada di atas meja rias. Build terus berfikir keras. Apa orang yang telah menabraknya tadi pelakunya?. Tapi orang itu tidak membawa tas.

"Kau kenapa Biu?" tanya Apo khawatir karena Biu terlihat gelisah.

"Apa kepalamu sakit?"

"Aku sepertinya telah bertemu dengan pembunuhnya" jawab Build memejamkan kedua matanya tidak yakin.

"Maksudmu?" Apo, Tong, Bas dan Job tidak mengerti apa yang Build maksud.

"Sebelum ini aku telah bertemu dengan seseorang yang terlihat terburu-buru keluar dari lift bawah. Bahkan dia juga menabrakku. Tapi orang itu tidak membawa tas. Apa dia pelakunya?" jelas Build pada teman-temannya.

PSYCHOPATH (BIBLEBUILD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang