43

361 40 11
                                    

Masih banyak typo. Jangan lupa vote guyss 🙏

Happy reading and enjoy 💙

PSYCHOPATH

~?~

Didepan pintu operasi rumah sakit, Um dan Apo menunggu pintu ruang itu dengan kekhawatiran yang luar biasa. Pasalnya Barcode berada di dalam sana entah bagaimana keadaan anak itu. Setelah berhasil membuat kekacauan di gedung terbengkalai itu, Apo segera membawa Barcode ke rumah sakit agar Barcode segera di tangani karena kondisinya sudah sangat mengenaskan.

Sedangkan Chatayodom dan Penpetch telah di amankan oleh beberapa polisi yang datang bersama Bas dan Job. Semua bukti-bukti itu sudah mereka berikan pada kejaksaan. Walau awalnya kejaksaan tak mau membuka kasus enambelas tahun lalu itu, tetapi karena ada keterlibatan Jaksa Agung. Mereka mau membukanya kembali dan sangat terkejut mengetahui fakta mengerikan itu.

Saat ini seluruh Thailand sedang heboh dengan fakta yang baru saja mereka ketahui tentang asal mulanya psikopat tercipta. Semua orang menyalahkan pihak pemerintah yang kurang adil dalam hak setiap warganya sehingga menimbulkan kejahatan yang lain. Tidak memungkiri jika sikembar melakukan itu hanya untuk dendam. Banyak yang mengasiani mereka tetapi banyak juga yang menginginkan mereka juga tetap dihukum karena telah menghilangkan nyawa orang.

"Nak, bagaimana dengan Biu?" Um menanyakan kabar Build yang sejak tadi tidak ia ketahui kabarnya.

"Biu bersama Phi Mile. Mereka pasti baik-baik saja Ibu." Apo menggenggam tangan Ibunya lembut.

Pintu operasi itu terbuka memperlihatkan seorang dokter keluar dari sana. Apo dan Um langsung berdiri menghampiri dokter itu.

"Dokter bagaimana dengan anak saya?" Um benar-benar khawatir dengan kondisi anak bungsunya.

"Tenang nyonya. Anak nyonya telah melewati masa kritisnya. Saat ini anak nyonya baik-baik saja. Hanya saja ia butuh istirahat penuh. Perawat akan mempersiapkan kamar inap untuk anak nyonya." penjelasan dokter membuat Apo juga Um bernafas lega.

"Terimakasih dokter, terimakasih banyak." Um menangis haru.

"Baik. Saya permisi."

"Ibu dengar kan Barcode baik-baik saja." Apo memeluk Ibunya penuh syukur.

"Iya nak. Ibu senang sekali." Um menangis dalam pelukan sang anak.

Setelah memindahkan Barcode kedalam kamar inap. Um meminta Apo untuk menemui sang Ayah di gedung kepolisian. Memberitahukan bahwa Barcode baik-baik saja, agar Chatayodom mengetahui keadaan anak bungsunya.

Di ruang interogasi itu Chatayodom duduk termenung dalam minimnya cahaya. Pikiranya tak karuan memikirkan keadaan Barcode. Sejak tadi tidak ada seorangpun yang menemuinya di ruangan ini sekedar memberitahukan keadaan Barcode. Air mata yang entah sejak kapan telah mengalir melewati pipi yang sedikit terlihat berkerut itu. Ia tidak pernah membayangkan bahwa keluarganya akan sehancur ini karena ulahnya sendiri terutama harus melihat anak-anaknya terluka.

Pintu ruangan itu terbuka menampakan Apo juga Job memasuki ruangan.

"Ayah?" panggil Apo membuat Chatayodom yang awalnya menunduk mendongak melihat sang anak mendekat.

"Apo..."

"Ayah menangis?" Apo serasa tertusuk hatinya saat melihat air mata sang Ayah yang tajuh melewati pipi itu. Selama ini Ayahnya tidak pernah menangis. Seberat apapun masalahnya, Ayahnya tidak akan pernah menangis.

Job mundur dengan pelan membiarkan Ayah dan anak itu berbicara hanya berdua.

"Ibumu dengan siapa dan bagaimana keadaan adikmu?" tanya Chatayodom tak sabar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PSYCHOPATH (BIBLEBUILD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang