5

930 107 23
                                    

Masih banyak typo. Jangan lupa vote guyss 🙏

Happy reading ❤

PSYCHOPATH

~?~

"Mari kita mempelajari ekspresi wajah yang menggambarkan kebahagiaan. Pertama, kerutan terbentuk di sekitar mata. Kedua, pipimu naik. Ketiga, kedua mata akan menyipit dan bibir akan terangkat ke atas membentuk lengkungan pas."

Suara seseorang dari video yang terputar dalam ponsel menunjukan bagaimana caranya tersenyum. Cara untuk memperlihatkan senyuman tulus. Bahkan dalam video juga terdapat gambar-gambar wajah yang sedang tersenyum agar yang menontonnya bisa menirukan dengan mudah. Bible memegang ponselnya terus fokus mendengarkan penjelasan. Mendongak memandangi dirinya di cermin kamar mandi dan perlahan memperlihatkan senyuman di bibirnya. Bible terus menerus mempelajari untuk membuat ekspresi wajah yang berbeda-beda.

.

Di dapur rumah, Bible sedang mempersiapkan sarapan untuk dirinya dan adiknya. Memasak sendiri makanan yang ingin ia makan juga untuk bekal sang adik. Dari memasak nasi, memotong kepiting, merebus sayuran. Bible cekatan dalam hal itu. Bible bukan hanya petugas polisi tapi dia juga pemuda mandiri yang pintar memasak. Karena dia hanya tinggal berdua dengan adiknya yang masih sekolah menengah atas.

Dari arah belakangnya datang seorang remaja tampan lengkap dengan seragam sekolahnya diam-diam memasuki dapur mengendap-endap untuk mengagetkan sang kakak.

"Baaa!!"

Dengan berjingkat sedikit Bible memperlihatkan ekspresi terkejutnya. Pura-pura memasang wajah serius lalu memperlihatkan senyuman tulusnya.

"Maaf Phi Bai." nyengir sang adik.

"Tumben sudah rapi jam segini?" Bible memandang jam dinding pada dapurnya yang masih menunjukan jam setengah tujuh pagi.

Nannakun Sumettikul atau biasa di panggil Ta. Remaja SMA kelas sebelas yang tinggal bersama dirinya kurang lebih dua tahun belakangan ini. Ta memutuskan untuk tinggal bersama kakaknya karena sekolahnya lebih dekat dari pada rumah orang tua mereka.

"Phi apa kau akan di kantor lagi nanti malam?" tanya Ta sambil menyiapkan nasinya di atas piring.

Bible meletakkan lauk juga sup yang ia buat di meja depan adiknya. Agar Ta tidak kerepotan untuk mengambil makannya.

"Tidak. Kenapa?" Bible duduk untuk melakukan sarapan paginya.

"Shif malam mu sudah berakhir?"

"Ya. Kau ingin sesuatu?" Bible memandang Ta yang kedua pipinya di tarik keatas.

"Emm hari ini temanku ulang tahun. Dia mengundangku pada pestanya malam ini. Bisakah aku keluar untuk bertemu temanku?" Ta sedikit memohon pada kakaknya agar di ijinkan untuk keluar malam ini.

"Jika aku bilang tidak apa kau tetap akan di rumah?"

Ta nyengir lebar. Tentu saja tidak. Karena setiap hari pun Ta tidak pernah berada dirumah jika sang kakak mendapatkan shif malam. Ta akan pulang kerumah jika jam sudah pukul dua belas malam. Sebenarnya keputusannya untuk tinggal di rumah kakaknya itu agar dirinya bebas dari aturan orang tuanya terutama Ibunya. Yang tidak pernah mengijinkannya untuk main di luar rumah. Hei dirinya sudah besar sudah kelas dua SMA, masih saja di perlakukan seperti anak perempuan. Gengsi dong!

Sedangkan Bible tidak pernah mengekang apapun kemauannya asal Ta tahu batasannya. Makanya Ta lebih suka tinggal bersama sang kakak ketimbang dengan orang tuanya.

"Jadi apa di perbolehkan?"

"Lakukan apa yang kau inginkan." Bible kembali fokus pada makannya.

"Thank you Phi." dengan senyuman makin lebar Ta memakan makanannya dengan lahab.
"Ah ya Phi. Apa psikopat gila itu muncul kembali?"

PSYCHOPATH (BIBLEBUILD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang