29

531 79 40
                                    

Masih banyak typo. Jangan lupa vote guyss 🙏

Happy reading and enjoy ❤

PSYCHOPATH

~?~

"Ayah tangkap aku." seorang anak lima tahun merentangkan kedua tangannya lebar diatas perosotan permainan anak ditaman kanak-kanak. Anak itu ingin menjatuhkan dirinya ketanah.

"Vegas?!!" Laki-laki yang di panggil Ayah itu terkejut bukan main salah satu anaknya ingin menjatuhkan dirinya kebawah tanpa pengaman. Laki-laki itu berlari cepat dan menangkap tepat anaknya menjatuhkan diri.

Buhg... punggung tegap itu menghantap tanah ditambah beban anaknya yang semakin menambah rasa sakitnya.

"Vegas, kamu baik-baik saja?" Tuan Theerapanyakul meneliti anaknya apakah terluka tidak memperdulikan dirinya yang merasa sakit di punggung.

"Ayah yang terluka. Apakah punggungnya sakit?" anak lima tahun itu menanyakan keadaan Ayahnya.

"Syukurlah kamu tidak apa-apa. Lain kali jangan seperti itu. Ibumu akan marah jika tahu kau melakukannya lagi." Vegas mengangguk patuh dalam dekapan Ayahnya.

"Ayah?" seorang anak laki-laki dengan wajah sama seperti anak dalam dekapannya memanggilnya dengan pandangan bingung.

"Ah Bible, Tankhun, kalian sudah selesai bermain?" Tuan Theerapanyakul memandang anak pertama dan bungsunya dengan senyuman.

"Iya. Ayah dan Vegas sedang apa, kenapa tadi kalian tiduran di tanah?" tanya Bible ingin tahu.

"Dia berbuat sesuatu yang berbahaya lagi?" Tankhun menebak.

"Tidak. Tidak ada."

"Aku hanya ingin terbang dari sana dan Ayah menangkapku." Vegas menunjuk perosotan itu dengan senyuman lebar.

"Tidak bisa ya kau diam saja barang sebentar. Setidaknya jangan bahayakan orang lain." Tankhun memarahi Vegas.

"Apa salahku. Aku kan hanya bermain. Lagipula Ayah baik-baik saja." Vegas bersedekap dada memandang kakaknya sinis.

"Ya...!!"

"Tankhun sudah, berhenti oke. Kau sudah besar mengalah dengan adikmu. Kau juga Vegas jangan begitu dengan kakakmu. Itu tidak sopan." keduanya cemberut setelah ditegur sang Ayah. Sedangkan Bible hanya tertawa kecil menjadi penonton.

"Kau Bible. Kenapa malah tertawa tidak memisahi kedua saudaramu?" Tuan Theerapanyakul beralih pada anak bungsunya.

"Mereka kalau sedang berantem itu lucu Ayah. Lain kali tidak perlu di lerai biarkan saja...Auhh..." di akhir Bible mengaduh karena toyoran Vegas.

"Vegas?" Tuan Theerapanyakul menegur pelan.

"Aku tidak melakukan apapun." Vegas mengangkat tanganya.

"Kau kira mata kita buta?"

"Ini tidak ada urusannya denganmu Phi Tankhun jelek, wleee..." Vegas berlari sebelum terkena jitakan sang kakak dengan tawa keras.

Tankhun yang mendapat juluran lidah dari adiknya mengejar Vegas untuk sekedar memberinya pelajaran. Kedua anak laki-laki berbeda usia itu saling kejar dengan tawa menghiasi keduanya.

"Jadi kau tidak ingin bergabung dengan mereka?" Tuan Theerapanyakul menggandeng Bible berjalan menyusul kedua anaknya yang sudah jauh didepan.

"Tidak mau. Aku ingin berjalan dengan Ayah."

PSYCHOPATH (BIBLEBUILD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang