2

1.3K 133 16
                                    

Masih banyak typo. Jangan lupa vote guys 🙏

Happy reading ❤

~PSYCHOPATH~

~?~
.

Alarm jam weker di atas meja kecil samping tempat tidur berbunyi. Seseorang yang berada di balik selimut mengeluarkan tangannya untuk mematikannya. Build menyibakkan selimutnya dari wajahnya. Dilihatnya jam wekernya sudah menunjukan pukul 06.30. Ia berjalan keluar kamar tanpa membereskan selimutnya dan memasuki kamar mandi rumahnya. Selang beberapa menit ia telah rapi dengan pakaian kerjanya. Sebagai seorang detektif dirinya tidak pernah memakai seragam polisi kecuali saat memperingati hari besar yang mengharuskan semua petugas memakai seragam lengkap.

Dari arah pintu luar terdengar ketukan yang terus menerus tanpa henti di barengi teriakan seseorang yang memanggil namanya.

"Biu... Biu... Woii Biu... bangun!!!"

Dengan helaan nafas kesal Build berjalan cepat membuka pintu rumahnya. Dan ia melihat Apo sedang berdiri dengan cengiran lebar.

"Lama-lama pintu rumahku jebol jika kau terus menerus mengetuknya seperti itu!" Build berjalan kembali menuju dapur rumahnya di ikuti Apo dari belakang.

"Kau kan kebiasaan belum bangun jam segini. Jadi jika aku tidak mengetuknya dengan keras kau tidak akan dengar" Apo langsung mengambil duduk di meja makan.

"Tentu saja ini masih pagi. Kantor kita mulai jam setengah sembilan. Siapa yang akan bangun di jam pagi?" Build menyiapkan sarapan mereka.

Sudah menjadi rutinitas setiap paginya jika Apo akan sarapan di rumah Build. Bukan karena Apo miskin atau pelit alasanya karena Apo ingin menemani Build makan agar temannya ini tidak kesepian di rumah sendirian. Terkadang juga Apo membawa makanan dari makasakan Ibunya sebagai sarapan untuknya dan Build. Sebenarnya Apo menginginkan Build tinggal bersamanya di rumahnya setelah tragedi kematian kakak Build yang mengguncang mental pemuda itu. Keluarga Apo juga setuju jika Build tinggal dirumah mereka. Karena Build sudah di anggap anak sendiri oleh Ayah dan Ibu Apo. Namun Build bersikukuh tidak mau meninggalkan rumah satu-satunya peninggalan kedua orang tuanya. Walau rumahnya kecil namun nyaman untuk di tinggali. Build meyakinkan Apo dan keluarganya jika dirinya akan baik-baik saja. Dari situlah Apo setiap pagi akan datang sarapan di rumah Build atau Build yang datang kerumah Apo untuk sekedar makan malam karena paksaan dari Apo. Setidaknya walau mereka tidak tinggal bersama, mereka akan selalu bersama-sama.

"Aku tentu saja yang akan bangun pagi siapa lagi?"

"Jika bukan Ibu yang membangunkan dirimu, kau tidak akan bangun juga?" Build menggeleng pelan. Apo hanya memperlihatkan gigi putihnya.

Setelah selesai menyiapkan sarapan keduanya mulai makan makanan yang Build buat dengan saling bercanda seperti biasa. Ditengah-tengah makanya, mereka kedatangan tamu yang menyelonong masuk begitu saja tanpa permisi.

"Phi Biuuuu...." Barcode atau biasa di panggil Code. Remaja manis yang masih duduk di bangku SMA kelas sebelas yang tak lain adalah adik kandung Apo.  Berjalan cepat duduk disebelah Build.

"Ada apa? Jam segini kau belum berangkat?" tanya Apo di mulutnya penuh dengan makanan.

"Phi Apo jorok. Kalau ngomong itu di telan dulu" Barcode membuat ekspresi jijik. Apo hanya mengangkat bahunya tak peduli.

"Kau akan terlambat sekolahnya, Code?" suara Build di sampingnya membuat Barcode beralih melihat Build.

"Tenang saja Phi Biu. Hari ini adalah hari jadi sekolah jadi semua murid di kasih kebebasan untuk berangkat siang. Dan tidak akan ada kata terlambat"

PSYCHOPATH (BIBLEBUILD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang